KAJIAN KONDISI ATMOSFER DI WILAYAH INDONESIA SAAT PERIODE AKTIFNYA BADAI TROPIS KAI-TAK

Prabu Aditya Sugianto, Mukhamad Adib Azka, Reynold Mahubessy, Paulus Agus Winarso

Abstract

Abstract: Tropical cyclone are weather phenomena that hardly occur in Indonesia, but their effects can affect atmospheric conditions in the Indonesian region, especially in areas near its growth. One of the tropical cyclones that occurred near the territory of Indonesia is Kai-Tak tropical cyclone. Kai-Tak tropical cyclone occurred on December 13-22, 2017 in Philippine waters. In this study, atmospheric conditions in the Indonesian region will be examined during the Kaitak tropical cyclone. The data used in this study are ECMWF reanalysis model data (European Center for Medium Weather Forecast) in the form of vorticity data, Moisture Transport, and wind speed and direction, and also satellite data, namely Himawari-8 satellite IR-1 channel for viewing distribution. spatial cloud propagation index occurring as well as the Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP) satellite to see the spatial distribution of rainfall as a result of Kai-Tak tropical cyclone. The results showed that in the period December 13-16 2017, in the northern part of Sulawesi, the eastern part of Kalimantan Island, the northern region of Sulawesi Island to the northern part of Halmahera Island and parts of Southern Sumatra and Java were indirectly affected by tropical storms Kai -not where Kai-Tak tropical storms cause light to moderate intensity rainfall in the region. Whereas in the period of 17-22 December 2017 where the weak tropical storms (tropical depression) rainfall that occurred in most parts of Indonesia occurred due to the spread of air masses from Asia.

Abstrak: Badai tropis merupakan fenomena cuaca yang hampir tidak terjadi di Indonesia, tetapi dampaknya dapat mempengaruhi kondisi atmosfer di wilayah Indonesia khususnya di wilayah dekat pertumbuhannya. Salah satu badai tropis yang terjadi di dekat wilayah Indonesia yaitu badai tropis Kai-tak.  Badai tropis Kai-tak terjadi pada periode 13-22 Desember 2017 di perairan Filipina. Pada penelitian ini akan dikaji kondisi atmosfer di wilayah Indonesia pada saat  terjadinya badai tropis Kaitak. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data model reanalysis ECMWF (European Centre for Medium Weather Forecast) berupa data vortisitas,Moisture Transport, serta arah dan kecepatan angin, Selain itu digunakan juga data satelit yaitu satelit Himawari-8 kanal IR-1 untuk melihat distribusi spasial indeks konvektif sebaran awan yang terjadi serta satelit  Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP) untuk melihat distribusi spasial curah hujan sebagai dampak dari badai tropis Kai-tak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode 13-16 Desember 2017 , di wilayah Sulawesi bagian utara,wilayah Pulau Kalimantan bagian timur,wilayah utara Pulau Sulawesi hingga wilayah utara Pulau Halmahera serta sebagian Sumatera bagian Selatan dan Pulau Jawa terkena dampak secara tidak langsung dari badai tropis Kai-tak dimana badai tropis Kai-tak mengakibatkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah tersebut.  Sedangkan pada periode 17-22 Desember 2017 dimana badai tropis melemah (tropical depression) curah hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi akibat adanya penjalaran massa udara dari Asia.

Keywords

badai tropis; kondisi atmosfer; dampak

Full Text:

PDF

References

BMKG, (2017), Siklon Hidup Siklon Tropis, Retrieved from http://meteo.bmkg.go.id/siklon/learn/03/id.

Nugraha.S.K.,(2016), Kajian Dampak Siklon Tropis Kirrily Terhadap Kondisi Cuaca di Maluku dan Papua Barat Pada Tanggal 26 – 29 April 2009. Skripsi: Program Studi Meteorologi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Rasyid.T.H.A.,(2016), Kajian Kondisi Atmosfer di Wilayah Indonesia Saat Kejadian Siklon Tropis In-fa dan Siklon Tropis Annabel (Tanggal 17- 27 November 2015) .Skripsi: Program Studi Meteorologi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Sakurai, N., Murata, F., Yamanaka, M. D., Mori,S., Hamada,J.I., Hashiguchi,H., Tauhid, Y. I., Sribimawati, T., dan Suhardi, B., (2005), Diurnal cycle of cloud system migration over Sumatera Island. Journal of the Meteorological Society of Japan. Ser. II, 83(5), 835850.

Saragih,I.J.A.,Aries, K.,Prabu, A.S.,Muhammad, P.R., (2018), Analisis Pola Transpor Uap Air di Indonesia Sebagai Dampak Terjadinya Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia. Prosiding Siklon Tropis Peringatan 10 Tahun TCWC Jakarta,17-25.

Sugianto, P.A., Ayu, I., Putra,R., Ahmad,F.,(2017), Distribusi Curah Hujan Sebagai Dampak Dari Fenomena Siklon Tropis Stan (27 Januari-1 Februari 2016) di Wilayah Makassar, Bima, Komodo, dan Cilacap. Prosiding Pekan Ilmiah Fisika Universitas Negeri Semarang 2017.

Xiaoxia, Z., Yihui, D., dan Panxing, W., (2010), Moisture Transpor in the Asian Summer Monsoon Region and Its Relationship with Summer Precipitation in China, Acta Meteorologica Sinica,24,31-42.

Zakir, A. dan M.K. Khotimah.(2006). Badai dan Pengaruhnya Terhadap Cuaca Buruk di Indonesia. Retrieved from http://meteo.bmkg.go.id/arsippdf/Badai Tropis.doc.

Zakir, Ahmad., Widada Sulistya dan Mia Khusnul Khotimah., (2010). Perspektif Operasional Cuaca Tropis. Jakarta, Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.