KAJIAN BERPIKIR KRITIS PADA METODE INKUIRI

Dwi Nugraheni Rositawati

Abstract

Abstract: This study examines the fundamental things of the Inquiry Method that can be used to improve critical thinking skills. The purpose of this study are: a) Knowing the mechanism of the Inquiry Method can be used to improve critical thinking skills, b) Knowing the steps of critical thinking, c) Knowing the characteristics of critical thinking, d) Knowing the supporting components of the increasing critical thinking skills by applying inquiry method, and e) Knowing the role of supporting components and their influence in improving critical thinking skills by applying inquiry methods. The results of the study revealed that critical thinking consisted of six sub-abilities which became the core of critical thinking skills, namely interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation, and self-regulation. The steps of the Inquiry method are the foundation for critical thinking and can be used as a "thinking map". The process of reasoning in a systematic, logical and deep manner accompanied by scientific arguments along with evidence in the form of accurate data/information so that conclusions can be used to train critical thinking. The dominant supporting component that can influence the increase in critical thinking skills using inquiry methods is motivation and learning environment.

Abstrak: Penelitian ini mengkaji hal-hal mendasar pada Metode Inkuiri yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah: a) Mengetahui mekanisme Metode Inkuiri dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, b) Mengetahui langkah-langkah berpikir kritis, c) Mengetahui karakteristik berpikir kritis, d) Mengetahui komponen-komponen pendukung terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan penerapan metode inkuiri, dan e) Mengetahui peranan komponen pendukung  dan pengaruhnya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan penerapan metode inkuiri. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa berpikir kritis terdiri dari enam sub-kemampuan yang menjadi inti kemampuan berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan regulasi diri. Langkah-langkah metode Inkuiri merupakan landasan untuk berpikir kritis dan dapat digunakan sebagai “peta berpikir”. Proses penalaran secara sistematis, logis dan mendalam yang disertai argumentasi ilmiah beserta bukti berupa data/informasi yang akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dapat digunakan untuk melatih berpikir kritis. Komponen pendukung yang dominan dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode inkuiri adalah motivasi dan lingkungan belajar.

Keywords

Metode Inkuiri; berpikir kritis; peta berpikir; motivasi

Full Text:

PDF

References

Anggraeni. 2013. Implememtasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Volume 3 Tahun 2013.

Dermott, LC. 1996. Physics by Inquiry. John Willey & Sons.

Dunne, G. 2015. Beyond critical thinking to critical being: Criticality in higher education and life. International Journal of Education Research.

Facione, P.A. 2007. Critical Thinking: A statement of Expert Consensus for Purposes of Educational Assessment and Introduction/ The Delphi Report. Diunduh dari http:// www.insightassessment.com/pdf_files/DEXadobe.PDF.

Facione, P.A. 2007. Critical thinking: What It Is and Why It Counts. Diunduh dari http://www.insightassessment.com/pdf_files/what&why2006.pdf.

Facione, N.C., Facione, P.A., 1996. Externalizing the Critical Thinking in Knowledge Development and Clinical Judgement. Diunduh dari http://www.insightassessment.com/pdf_files/Exernalizing%20CT_%20Nsg%20Otlk%201996.PDF.

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Gilles, R.M., Nicholas, K., Burgh, G., Haynes, M. 2012. The effects of two strategic and meta-cognitive questioning approaches on children’s explanatory behaviour, problem solving, and learning during cooperative, inquiry-based science. International Journal of Education Research.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka. 1989.

Kwan, Y. W., Wong, A. F. L. 2015. Effects of the constructivist learning environment on students’ critical thinking ability: Cognitive and motivational variabels as mediators. International Journal of Educational Research.

Nuryani, YR. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains. Bandung: UPI.

Olson, Steve. 2013. Inkuiri dan Standar-standar Pendidikan Sains Nasional. Sebuah Panduan untuk Pengajaran dan Pembelajaran. Bandung: SEAMEO QITEP in Science.

Pedoman Umum Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa Dirjen Dikti. 2013.

Sanjaya, W. 2008. Strategi pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, P. (2007). Metodologi pembelajaran fisika konsruktivistik & menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.