The Application of Approbation and Modesty Maxim by Leech in Cinderella Movies

Rizki Ashariah Sarwin

Abstract

Abstract: This research aims to investigate how approbation and modesty maxim by Geoffrey Leech applied in the several movies that adapting Cinderella story. The research used the qualitative research method in analyzing the data. The data were utterances uttered by characters in the movies. With the selected four movies of Cinderella that contain one animation movie released in 1950 and three adaptations in a more modern setting, the research has resulted that utterances that contain approbation and modesty maxim divided into two kinds, utterances that follow and violate the maxim. Based on the formula of approbation maxim to minimize dispraise and maximize praise to others, and modesty has a purpose to minimize praise and maximize dispraise of self, this research also showed although some utterances violate the maxim it did not mean the addresser being impolite, in the other hand it became self-defense toward others.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana maksim penghargaan dan maksim keserdehanaan oleh Geoffrey Leech di aplikasikan dalam beberapa film yang mengadaptasi kisah Cinderella. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data pada penelitian adalah ujuran yang diujarkan oleh para karakter dalam film. Dengan terpilihnya empat film sebagai objek yang terdiri dari versi animasi yang dirilis pada tahun 1950 serta tiga film adaptasi lainnya yang berlatar belakang lebih moderen, maka penelitian ini memiliki hasil bahwa ujaran-ujaran yang mengandung maksim penghargaan dan keserdehanaan terbagi menjadi dua, yaitu ujaran yang sesuai dengan tujuan maksim dan ujaran yang melanggarnya. Berdasarkan formula dari maksim penghargaan yaitu untuk meminimalisasi ketidaksukaan dan memaksimalkan pujian pada orang lain, dan maksim keserdehanaan bertujuan untuk meminimalisasi pujian dan memaksimalisasi sikap rendah hati pada diri, penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa ujuran yang melanggar maksim tidak berarti bahwa penutur besikap tidak santun, melainkan hal tersebut menjadi sarana pembelaan diri.

Keywords

oliteness Principle; Approbation; Modesty

Full Text:

PDF

References

Ariputra, A. M., Rohmadi, M., & Sumarwati, S. 2018. Language politeness principle in Indonesia lawyers club talkshow on tv one. OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, 12(1), 115-124.

Cruse, Alan. 2006. A Glossary of Semantics and Pragmatics. Edinburgh University Press.

Culpeper, J. 2011. 13. Politeness and impoliteness. In Pragmatics of society (pp. 393-438). De Gruyter Mouton.

Griffiths, P. 2006. Introduction to English semantics and pragmatics. Edinburgh university press.

Flick, U. 2019. An introduction to qualitative research. sage.

Hikmahwati, E. N., Utomo, D. W., & Evenddy, S. S. 2021. The Investigation of Politeness Principles and Strategies Used in Akeelah and the Bee Movie. Wanastra: Jurnal

Bahasa dan Sastra, 13(1), 01-07.

Leech, G. N. 1983. Principles of Pragmatics. Longman Inc, USA.

Mey, J. L. 2006. Pragmatics: overview. Concise encyclopedia of pragmatics, 786-97.

Pardede, H., & Pratiwi, W. 2019. An Analysis of Politeness Principle Maxims Found in Big Hero 6 Movie.

Yule, George. 1996. Pragmatics. Oxford University Press, New York.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.