Prinsip Kesopanan Pada Film “Milea: Suara Dari Dilan” Sutradara Fajar Bustomi Dan Pidi Baiq
Abstract
Abstract: This study aims to describe the principles of politeness in the film Milea: Suara dari Dilan, directed by Fajar Bustomi and Pidi Baiq. The research method in this research uses descriptive qualitative research methods. The source of research data is the dialogue in the film Milea: Suara dari Dilan. The data collection techniques of this study were the free to participate competently listening technique (SBLC) and note-taking techniques as advanced techniques. The results of this study were found 60 maxim data, including: (1) 8 data on maxim of wisdom, namely reducing the losses of others, (2) 5 data of maxim of generosity, namely maximizing profit, (3) 15 data of maxim of praise, namely increasing praise, (4) 10 The maxims of humility, namely reducing self-praise, (5) 14 maxim of agreement, namely maximizing an agreement with the interlocutor and, (6) 8 maxim of sympathy, namely condolences and congratulations. Based on the research results, it is known that in the movie Milea: Suara dari Dilan, there are principles of politeness in the form of a maxim of wisdom, a maxim of generosity, a maxim of praise, a maxim of humility, a maxim of agreement, and a maxim of sympathy.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prinsip kesopanan dalam film Milea: Suara dari Dilan yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baiq. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yaitu dialog dalam film Milea: Suara dari Dilan. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini yaitu teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Hasil penelitian ini yaitu ditemukan 60 data maksim, meliputi: (1) 8 data maksim kebijaksanaan yaitu mengurangi kerugian orang lain, (2) 5 data maksim kedermawanan yaitu memaksimalkan keuntungan, (3) 15 data maksim pujian yaitu menambah pujian, (4) 10 maksim kerendahan hati yaitu mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri, (5) 14 maksim kesepakatan yaitu memaksimalkan sebuah kesepakatan dengan lawan tutur dan, (6) 8 maksim simpati yaitu ucapan belasungkawa dan ucapan selamat. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dalam film Milea: Suara dari Dilan terdapat prinsip kesopanan yang berupa maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfhatoni, M. A. M., & Manesah, D. (2020). Pengantar Teori Film. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Azwardi. (2018). Metode Penelitian: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Leech, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Metiadini, A., Katrini, Y. E., & Wijayanti, A. (2019). Kesantunan Berbahasa Tokoh Dilan dalam Novel Milea: Suara dari Dilan Karya Pidi Baiq dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Ulasan Buku Fiksi di SMA. Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2, Nomor 1, Mei 2019, 2, 1–20. Diambil dari http://jom.untidar.ac.id/index.php/repetisi/article/view/766
Rahardi, K. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rukin. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Saubani, S. S. (2018). Prinsip-prinsip Kesopanan Dalam Film Animasi “Moana” Karya John Grierson (Suatu kajian Pragmatik). Fakultas Ilmu Budaya, Universiti Sam Ratulangi, 1–19.
Suryanti. (2020). Pragmatik. Klaten: Penerbit Lakeisha.
Tambayong, Y. (2019). Ensiklopedia Seni: Seni Film. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia.
Unsiah, F., & Yuliati, R. (2018). Pengantar Ilmu Linguistik. Malang: UB Press.
Yendra. (2018). Mengenal Ilmu Bahasa (Linguistik). Yogyakarta: Deepublish.
Yusri. (2016). Ilmu Pragmatik Dalam Perspektif Kesopanan Berbahasa. Yogyakarta: Deepublish.
Yusri & Mantasiah R. (2020). Linguistik Mikro: Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya. Yogyakarta: Deepublish.
Refbacks
- There are currently no refbacks.