Analisis Wacana Kritis Isu Kabar Bohong (Hoaks) Tentang Covid-19 Dalam Laporan Isu Hoaks Kementerian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Melalui Literasi Media
Abstract
Abstract: Internet media is currently the mainstay for communication. Dissemination of information via the internet can be done easily and very quickly. This era of globalization makes certain individuals, communities, or groups play a role not only as recipients of information, but also as disseminators of information. This makes the flow of information flow so fast, both credible information and information that is not true or lies or hoaxes. This study aims to analyze the hoax text about Covid-19 contained in the Hoax Issue Report published by the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia. The analysis in this study uses a critical discourse analysis approach using the Fairclough model and the media literacy framework proposed by Silverblatt and Gaines. A simple analysis of fake news texts shows that Fairclough's analytical tools can be used as a means of early identification of a hoax. Based on the results of the study, it was found that fake news or hoaxes showed several characteristics, namely the use of hyperbole, persuasive sentences, and difficult to find explanations on the internet.
Abstrak: Media internet saat ini menjadi andalan utama untuk berkomunikasi. Penyebaran informasi melalui internet dapat dilakukan dengan mudah dan sangat cepat. Era globalisasi ini membuat individu, masyarakat, atau golongan tertentu berperan tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga penyebar informasi. Hal itu membuat arus informasi mengalir dengan begitu cepat, baik informasi yang kredibel maupun informasi yang tidak benar atau bohong atau hoaks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teks hoaks tentang Covid-19 yang terdapat dalam Laporan Isu Hoaks yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Fairclough dan kerangka literasi media yang dikemukakan oleh Silverblatt dan Gaines. Analisis sederhana terhadap teks-teks berita bohong menunjukkan bahwa alat-alat analisis Fairclough dapat digunakan sebagai alat identifikasi awal sebuah kabar bohong (hoaks). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa kabar bohong atau hoaks menunjukkan beberapa karakteristik, yaitu penggunaan hiperbole, kalimat persuasif, dan sulit ditemukan penjelasannya di internet.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cope, N. 2002. Linking Critical Literacy and Media Literacy in an Academic Preparation Program. Prospect, Col. XVII, No. 2, April 2022.
Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika. 2020. Laporan Isu Hoaks Bulan Januari 2020. Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Jakarta.
Emilia, Emi. 2016. Pendekatan Berbasis Teks dalam Pengajaran Bahasa Inggris. Bandung: Kiblat.
Eriyanto. 2009. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.
Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London&New York: Longman
Gaines, Elliot. 2010. Media Literacy and Semiotics. New York: Palgrave
Kusumastuty, M. Imelda. 2019. Prosiding Seminar Internasional Kebahasaan Tahun 2019. Struktur Wacana dan Karakteristik Bahasa Berita Hoaks dalam Whatsapp Messenger. Jakarta, 9—12 Juli 2019: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Ni’mah , Alfi Sailin, Itaristanti, Indriya Mulyaningsih. Analisis Penggunaan Diksi dan Pola Berita Hoaks pada WhatsApp. Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaVolume 5, Nomor 1, April 202 halaman 1—18.
Silverblatt, Art. 2014. Media Literacy: Keys to Interpreting Media Messages. Praeger: California.
Sukma, Bayu Permana. 2018. Analisis Wacana Kritis Kabar Bohong (Hoaks) Melalui Literasi Media. Jurnal Telaga Bahasa Volume 6 No. 2 Desember 2019: 521—532.
Refbacks
- There are currently no refbacks.