Pergeseran Makna dalam Penggunaan Bahasa Gaul di Sosial Media Instagram (Kajian Makna Eufemisme dan Disfemisme)

Sonya Nur Aziza

Abstract

Abstract: The phenomenon of language development that changed from the meaning as the background of this study. Seen from the condition, the people especially a young people preferred to interact using slang language because their used were not stuffy. The purpose of this study were to revealed the true meaning that were delivered by Instagram netizens in the using a slang language and described the situations of the true meaning in use. The method was used descriptive analysis with qualitative approach. The research data were the collection of slang language sentences used by Instagram netizens that focused on the words which contained euphemism and dysphemism meaning. The data analysis was used agih technique from Sudaryanto (2015). In the process of analyzed the data were used a few steps: collected the sentence which contained euphemism and dysphemism, looking for meaning lexically and grammatically, and the last interpreted them into a description. The result of this research indicated that the Instagram content triggered a various reactions from netizens in commenting, but did not affect the changed meaning which euphemism and dysphemism. In addition, there were founded dysphemism meaning more which the true meaning become worse as the result from the impact of slang language.

Abstrak: Fenomena perkembangan bahasa yang berubah secara maknanya melatarbelakangi penelitian ini. Dilihat dari kondisinya, masyarakat terutama kaum muda lebih suka berinteraksi menggunakan bahasa gaul karena penggunaannya yang tidak kaku. Tujuan penelitian ini yaitu mengungkap makna sebenarnya yang disampaikan oleh netizen Instagram dalam menggunakan bahasa gaul dan mendeskripsikan situasi penggunaan makna itu. Metode yang digunakaan yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini berupa kumpulan kalimat bahasa gaul yang digunakan oleh netizen Instagram yang difokuskan kepada kata yang mengandung makna eufemisme dan disfemisme. Data analisis menggunakan teknik agih dari Sudaryanto (2015). Dalam proses penganalisisan data digunakan beberapa langkah yaitu: mengumpulkan sebuah kalimat yang mengandung disfemisme dan eufemisme, mencari pengertian makna secara leksikal dan grammatikal, dan terakhir menginterpretasikannya ke dalam sebuah deskripsi. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa konten Instagram memicu berbagai reaksi dari netizen dalam berkomentar, namun tidak mempengaruhi perubahan makna yang bersifat eufemisme dan disfemisme. Selain itu, ditemukan lebih banyak makna disfemisme yang mana makna sebenarnya menjadi lebih buruk sebagai akibat dari pengaruh bahasa gaul.


Keywords

Euphemism and Dysphemism; Slang language; Instagram

Full Text:

PDF

References

Chaer, Abdul. 2013. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Febrianjaya, A. S., Nazaruddin, K., & Widodo, M. (2013). Penggunaan Eufemisme Dan Disfemisme Pada Tajuk Rencana Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 1(6).

Jupriono, S. D. (1997). Betina, Wanita, Perempuan: telaah semantik leksikal, semantik historis, pragmatik.

Muliawati, H. (2017). Variasi Bahasa Gaul pada Mahasiswa Unswagati Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 2016. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 42-53.

Muslich. (2007). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Rahma, F. A. (2018). Pergeseran makna: Analisis peyorasi dan ameliorasi dalam konteks kalimat. Hasta Wiyata, 1(2), 1-11.

Saifullah, A. R. (2018). Semantik dan Dinamika Pergulatan Makna. Jakarta: Bumi Aksara.

Safronova, Valeriya. (2015, 26 Juni). Exes Explain Ghosting the Ultimate Silent Treatment. New York Times. Retrieved from https://www.nytimes.com/2015/06/26/fashion/exes-explain-ghosting-the-ultimate-silent-treatment.html

Refbacks

  • There are currently no refbacks.