Indonesian EFL Learners’ Recognition and Production of The English Grammatical Collocation

Abstract

Abstract: One of the most challenging aspects in foreign language learning is collocation. Both EFL learners and teachers are not aware of the importance of the English collocations and thus leave them aside. They assume that as long as the words in a sentence are meaningful, understandable, and similar in meaning, the words can co-occur. The grammatical collocation of interest in, for example, cannot be simply replaced by *interest with, since words occur together to make collocational patterns, as proposed by Hanks (1987).  For this reason, this research is aimed to find out the students’ errors in both the recognition and production of grammatical collocation, specifically “noun + preposition” combinations. The participants involved in this study are 22 third semester students who have taken English Grammar 1 and 2 subjects. The data were taken from multiple choice questions and fill-in-the-blank test. The result shows that L1 interference most of the time played its significant role both in the recognition and the production of the English grammatical collocations. Nevertheless, in some occasions, the students “make” their own collocations, due to the flexibility of Indonesian collocations, difficulty to translate the prepositions, and their difference from Indonesian grammatical collocations.

Abstrak: Salah satu aspek yang paling menantang dalam pembelajaran bahasa asing adalah kolokasi. Baik peserta didik dan guru yang mempelajari bahasa asing tidak menyadari pentingnya kolokasi bahasa Inggris dan oleh karenanya mengabaikannya. Mereka berasumsi bahwa selama kata-kata dalam kalimat itu bermakna, dapat dimengerti, dan memiliki arti yang serupa, kata-kata itu dapat digunakan bersamaan (kolokasi). Kolokasi gramatikal pada kata ketertarikan, misalnya, tidak bisa hanya digantikan oleh *ketertarikan dengan, karena kata-kata muncul bersamaan untuk membuat pola kolokasi, seperti yang diusulkan oleh Hanks (1987). Untuk alasan ini, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam mengenali dan menggunakan kolokasi gramatikal, khususnya kombinasi "kata benda + preposisi". Peserta yang terlibat dalam penelitian ini adalah 22 siswa semester tiga yang telah mengambil mata pelajaran English Grammar 1 dan 2. Data diambil dari pertanyaan pilihan ganda dan isian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh L1 (bahasa pertama) banyak memainkan perannya dalam mengenali dan menggunakan kolokasi gramatikal bahasa Inggris. Namun demikian, dalam beberapa kesempatan, para siswa “membuat” kolokasi mereka sendiri, karena kolokasi Indonesia yang fleksible, sulitnya menerjemahkan preposisi bahasa Inggris, dan perbedaan kolokasi gramatikal bahasa Indonesia dan Inggris.