Objektifikasi Wanita dalam Film “Aladdin 2019”: Pendekatan Strukturalisme Aktansial A.J. Greimass

Gilang Nur Alfi Jauhari

Abstract

Abstract: This article discusses the objectivities of women contained in the 2019 Aladdin film. The Aladdin film originates from folklore which is a collection of stories from the Arab nation Alfulayla wa Layla which is translated into English Arabian Nights. Walt Disney's decision to return to showing this film has an interest that is worth knowing through a study. In this article, the meaning of which is found on the reruns of the movie is viewed using the paradigm of a narrative structure that utilizes actan scheme of A.J. Greimas. By using a descriptive method of analysis of dialogue and scenes in the film, it was found that the functions contained in the 2019 Aladdin film lead to one conclusion that Hollywood as a film industry that initiated the 2019 Aladdin film tries to lead the world's public opinion about the assessment towards the Arabs through the objectivities of women. Hollywood originating from America tries to gather power and power over the Arabs by displaying the phenomenon of objectivation of women who are now being fought for by many groups in the world. So that Western civilization, primarily America, is still considered a modern and superior civilization.

Abstrak: Artikel ini membahas tentang objektifikasi wanita yang terdapat dalam film Aladdin 2019. Film Aladdin berasal dari cerita rakyat yang merupakan salah satu kumpulan cerita dari bangsa Arab Alfulayla wa Layla yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris Arabian Nights. Keputusan Walt Disney untuk kembali menayangkan film ini memiliki kepentingan yang patut untuk diketahui melalui sebuah penelitian. Dalam artikel ini, makna yang ditemukan dari penayangan ulang film tersebut dilihat menggunakan paradigma struktur naratif yang memanfaatkan skema aktansial dari A.J. Greimas. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis terhadap dialog dan adegan yang ada dalam film tersebut, ditemukan bahwa fungsi-fungsi yang ada dalam film Aladdin 2019 tersebut bermuara pada satu kesimpulan yaitu bahwa Hollywood sebagai inustri perfilman yang memprekarsai film Aladdin 2019 mencoba untuk menggiring opini publik dunia tentang penilaian terhadap bangsa Arab melalui objektivasi wanita. Hollywood yang berasal dari Amerika mencoba untuk mengumpulkan kekuatan dan kekuasaan atas bangsa Arab dengan menampilkan fenomena objektivasi wanita yang kini tengah diperjuangkan posisinya oleh banyak kalangan di dunia. Sehingga peradaban barat utamanya Amerika tetap dianggap sebagai peradaban yang modern dan superior

Keywords

Aladdin; A.J. Greimas; Hollywood; America; Power

Full Text:

PDF

References

Fairclough, Norman. 1992. Discourse and Social Change (Cambridge: Polity Press)

Greimas, A.J. 1983. Structural Semantics: An Attempt at a Method. Diterjemahkan oleh Ronald Schleifer. London: University of Nebraska Press.

Karnanta, K. Y. (2015). Perempuan Yang Mengundang Maut: Analisa Struktur Naratif A. J. Greimas Pada Film Air Terjun Pengantin. Parafrase, 17-25.

Karnanta, K. Y. (2015). Struktural (dan) Semantik: Teropong Strukturalisme dan Aplikasi Teori Naratif A.J. Greimas. Atavisme, 171-181.

Rahayu, M. (2016). Wacana Barbar dalam Film Animasi Aladdin. Kawistara, 274-287.

Setijowati, A. (2018). Kekerasan Simbolik dalam Nyali Karya Putu Wijaya: Karya Sastra, Politik, dan Refleksi. Mozaik Humaniora, 1-14.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.