Sensitivitas Bahasa sebagai Wacana Ideologis dalam Upaya Mempertahankan Kekuasaan oleh Orde Baru dan Upaya Meruntuhkan Kekuasaan oleh Wiji Thukul (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)

Ahmad Zakki Maulana

Abstract

Abstract: This study has fundamental reason that critical literary works tend to prioritize the use of critical language which potentially influence the reader’s mindset and can engender repressive actions from criticized party. This study aims to analyze discourse battles involving the New Order and Wiji Thukul as human rights activist at that time, represented in 5 Wiji Thukul poems entitled Aku Lebih Suka Dagelan, Aku Menuntut Perubahan, Peringatan, Para Jenderal Marah-Marah (9), and Para Jenderal Marah-Marah (10). This study applies Critical Discourse Analysis (CDA) of Norman Faiclough’s three-dimensional concept consisting of text, socio-cultural practice, and discourse practice to see and dissect the legitimacy and illegitimacy of the discourse presented. Concerning to the result of this study, it summarizes that the New Order and Wiji Thukul were executing defence and resistance against discourses that were created and spread by them differently.

Abstrak: Studi ini memiliki landasan bahwa karya sastra kritis cenderung mengutamakan penggunaan bahasa yang kritis yang berpotensi mempengaruhi pola pikir pembaca dan dapat melahirkan tindakan represif dari pihak yang dikenai kritik. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pertarungan wacana yang terjadi antara rezim Orde Baru dan Wiji Thukul sebagai pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) pada masa itu yang direpresentasikan melalui 5 puisi Wiji Thukul yang berjudul Aku Lebih Suka Dagelan, Aku Menuntut Perubahan, Peringatan, Para Jenderal Marah-Marah (9), dan Para Jenderal Marah-Marah (10). Studi ini menggunakan konsep tiga dimensi AWK Norman Faiclough yang terdiri atas text, socio-cultural practice, dan discourse practice untuk melihat dan membedah legitimasi dan delegitimasi wacana yang terjadi. Dari hasil kajian yang dilakukan, studi ini memberikan kesimpulan bahwa Orde Baru dan Wiji Thukul sama-sama melakukan pertahanan dan perlawanan atas wacana yang diciptakan dan disebarluaskan oleh kedua pihak dengan bentuk yang berbeda.  

Keywords

Critical Discourse Analysis of Norman Fairclough; Ideology; Wiji Thukul

Full Text:

PDF

References

Fairclough, N. (2010). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language, 2nd Ed. New York: Routledge

Fidwar, R. (2014). Dua Mantra dari Dua Penyair. Jakarta: eMajalah Tanda (?). 8 Desember. Halaman 3-4.

Harfildo, H. (2018). Representasi Ideologi dalam Draf Presentasi Subete Wa Seiji, Subete Wa Shūkyō oleh Hassan Ko Nakata (Kajian Analisis Wacana Kritis). Goken: Jurnal Linguistik Jepang, 6 (2)

Haryatmoko. (2016). Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis):

Landasan Teori, Metodologi dan Penerapan. Jakarta: PR RajaGrafindo Persada.

Irsyadi, A.N. (2019). Gaya Bahasa Perlawanan Wiji Thukul: Pembacaan Kritis terhadap Kekuasaan Orde Baru dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul. Tesis. Jember: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Jones, P. (2009). Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Fungsionalisme hingga Post-Modernisme. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Legowo, S.H., Krisnadi, I.G., dan Sumartono, H. (2013). Dinamika Politik Rezim Orde Baru di Indonesia: Studi tentang Kegagalan Konsolidasi Politik Rezim Orde Baru pada Tahun 1990-1996. Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa, 1 (1), 1-7.

Munfarida, E. (2014). Analisis Wacana Kritis dalam Perspektif Norman

Fairclough. Komunika, 8 (1), 1-19.

Santosa, R. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Kebahasaan. Surakarta: UNS Press

Saraswati, A. & Sartini, N.W. (2017). Wacana Perlawanan Persebaya 1927

terhadap PSSI: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Mozaik

Humaniora, 17 (2), 181-191

Sudibyo, A. (1998). De-Soekarnoisasi dalam Wacana Resmi Orde Baru: Kilas-Balik Praktek-Praktek Rekayasa Kebenaran dan Wacana Sejarah oleh Rejim Orde Baru. JSP, 2 (1), 1-25.

Tjahjono, T. (2012). Melawan Kekuasaan dengan Puisi. ATAVISME. 15(1): 49-58.

Wijaya, W., Erandaru., dan Sutanto, R.P. (2014). Perancangan Film Dokumenter Biografi Yap Thiam Hien. Jurnal DKV Adiwarna, 2 (5), 1-11.

Yaqin, M. Z. N. (2017). Representasi Ideologi dalam Struktur Wacana Kata Hari Ini. Jurnal LiNGUA, 12 (2), 100-109

Refbacks

  • There are currently no refbacks.