KEKUASAAN DALAM BAHASA (ANALISIS PERCAKAPAN MELALUI KLASIFIKASI TINDAK TUTUR)
Abstract
Percakapan sebagai bagian dari peristiwa berbahasa, memiliki beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, diantaranya 1) cara menarik perhatian orang, 2) cara memulai pembicaraan, 3) cara mengakhiri pembicaraan, 4) cara menginsterupsi atau memotong pembicaraan, dan 5) cara memperbaiki kesalahan. Bagi sebagian orang percakapan itu bagaikan sebuah tarian, dengan pasangan bercakapnya yang mengkordinasikan gerakan-gerakan yang lembut. Bagi orang lain percakapan bagai arus lalu lintas di perempatan jalan, melibatkan gerakan-gerkan alternatif tanpa menimbulkan kecelakaan. Namun pendekatan analitik yang sering digunakan ialah berdasarkan analogi pasar, yaitu perhitungan untung rugi, transaksi dan negoisasi dalam percakapan.
Analisis percakapan merupakan perkembangan dari ilmu pragmatik lebih mengarah pada studi bahasa yang digunakan masyarakat. Bagaimana sebuah bahasa digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana bahasa digunakan masyarakat untuk menyampaikan maksud-maksud kelompok sosial tertentu. Salah satu kelompok pengguna bahasa adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan lebih tinggi dari pengguna bahasa lain, kelompok ini kemudian menggunakan bahasa kekuasaan untuk menunjukkan adanya kekuasaan. Percakapan selalu ditentukan oleh srtuktur sosial. Seorang yang memiliki kekuasaan cenderung melakukan percakapan dengan bahasa yang tegas, tanpa basa-basi, dan meminimalkan kesopanan atau bentuk-bentuk honorifik. Penutur mengontrol sepenuhnya jalannya percakapan sedang situasi dibentuk berdasarkan ‘bahasa kekuasaan’ penutur. Dalam makalah ini akan diberikan contoh-contoh bahasa kekuasaan dan berbagai piranti bahasa yang banyak digunakan di dalamnya, di samping piranti bahasa lain yang sudah kita kenal. Komunikasi verbal khususnya bahasa kekuasaan dapat dianalisis berdasarkan tujuan atau arah pembicaraan. Analsis komunikasi verbal melalui klasifikasi tindak tutur yang meliputi deklarasi, representatif, ekspresif, direktif, dan komisif akan menjelaskan arah atau tujuan percakapan yang dilakukan masyarakat. Dengan klasifikasi tindak tutur akan didapat penerapan model percakapan masyarakat sesuai dengan kepentingan masing-masing.Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.