KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK-ANAK BILINGUAL DIKABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR: KAJIAN PRAGMATIK (Studi Kasus Kemampuan Anak Mengungkapkan Cerita di Depan Kelas Berdasarkan Teori Kesantunan Asim Gunarwan)

Sri Pamungkas

Abstract

Setiap anak yang lahir ke dunia adalah istimewa. Anak-anak tumbuh dengan kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran yang diberikan orang tua, guru, dan masyarakat. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya anak-anak tentu juga harus belajar kesantunan, salah satunya adalah kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa yang sudah dimiliki anak sejak dini tentu akan memberikan pengaruh besar dalam perkebangan anak selain itu anak-anak juga akan mudah diterima oleh teman sebayanya, orang yang lebih tua, dan masyarakat pada umumnya dimana ia tinggal. Penelitian ini dilakukan terhadap sisiwa kelas VC SDN Pacitan Jawa Timur, yang berusia 10-11 tahun dengan orang tua berasal dari suku Jawa dan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa interkasi sehari-hari. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan penyediaan data, yakni dengan merekam kemampuan anak untuk mengungkapkan cerita bergambar Frog Where Are You? dengan menggunakan bahasa Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian pragmatig yang dikhususkan pada kesantunan berbahasa Asim Gunarwan. Asim Gunarwan menyebutkan adanya empat prinsip kesantunan Timur, yaitu: kurmat, andhap asor, empan papan, dan tepa selira. Adapun temuan dan hasil analisis data penelitian menghasilkan hal-hal sebagai berikut: (1) anak-anak usia 10-11 tahun telah menerapkan prinsip kesantunan dalam penyebutan tokoh; (2) menerapkan prinsip kesantunan dalam mengungkapkan cerita; (3) menerapkan kesantunan dalam berdiskusi.

Kata Kunci :kesantunan berbahasa, anak-anak, pragmatik.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.