“WAH CANTIK SEKALI.... SEMAKIN SIANG SEMAKIN CANTIK”: (SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK)
Abstract
“Wah cantik sekali ... semakin siang semakin cantik” merupakan ujaran yang antara makna dan maksudnya sangat jauh berbeda. Secara semantis, ujaran tersebut menggambarkan sebuah pujian. Akan tetapi, secara kontekstual (pragmatik), ujaran tersebut lebih cenderung bersifat sebagai sindiran pedas dengan maksud sebagai larangan. Bentuk sindiran dan larangan dari ujaran tersebut hanya bisa dimaknai berdasarkan konteks terjadinya ujaran tersebut, baik dalam konteks situasi maupun konteks latar belakang pengetahuan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan, ujaran “wah cantik sekali ... semakin siang semakin cantik” mampu menjadi shock therapy bagi mahasiswi yang sering terlambat datang masuk kuliah, terbukti para mahasiswinya menjadi jera, tidak lagi ada yang berani terlambat masuk kuliah. Artinya, secara pragmatik sang dosen sukses dalam mengomunikasikan maksud dan tujuannya kepada para mahasiswinya.
Kata Kunci: ujaran tak langsung; konteks; makna pragmatik.Full Text:
PDFReferences
Joan Cutting. 2008. Pragmatics and Discourse A Resource Book For Students. 2nd Edition. London and New York: Routledge.
Kreidler,C.W. 1999. Introducing English Semantics. TJ International, Padstow, Cornwall.
Leech Geoffrey. 1983. Principles of Pragmatics. New York: Longman Group)
Sri Samiyati Tarjana. 2010. Pengantar Pragmatik dan Pemahaman Lintas Budaya. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Yan Huang, 2007. Pragmatiks. Oxford: University Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.