APLIKASI METODE PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
Abstract
Abstrak
Di tengah keprihatinan penulis terhadap bahaya zat adiktif dan psikotropika di kalangan generasi muda (siswa), penulis rnencoba untuk berperan aktif melalui upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap zat adiktif dan psikotropika. Hasil penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta terhadap hasil ulangan di kelas VIII D, dari 38 siswa hanya 23,7% atau 9 siswa yang mencapai batas nilai ketuntasan yaitu 60. Sedangkan 76,3% atau 29 siswa belum tuntas pada kompetensi dasar mendeskripsikan sifat pengaruh zat adiktif dan psikotropika dalam sains. Melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pembelajaran Contectual Teaching and Learning (CTL), lebih menekankan pada pemberdayaan siswa sehingga hasil belajar bukan sebatas pengenalan nilai, akan tetapi penghayatan dan penerapan nilai-nilai dalam kehidupan nyata. Salah satu metode pembelajaran CTL yang dapat diberikan pada siswa adalah metode problem based instruction.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar zat adiktif dan psikotropika dengan aplikasi pembelajaran model problem based instruction, pada siswa kelas VIII SMP Muharnmadiyah l Surakarta. Jenis penelitian tindakan kelas yang akan mengungkap kompetensi dasar mendeskripsikan sifat dan menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika. Pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara pustaka, dokumentasi dan tes hasil belajar. Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan tindakan, observasi, refleksi dam evaluasi.
Hasil penelitian menunjukkan, melalui metode problem based instruction, terbukti meningkatkan hasil belajar zat adiktif dan psikotropika dalam mata pelajaran sains dengan hasil pada evaluasi tiap siklus selalu meningkat. Dari ulangan awal ke evaluasi siklus III mengalami peningkatan 94,7% yaitu dari 38 siswa, 36 siswa tuntas, sedangkan 2 siswa atau 5,2% belum mencapai ketuntasan kompetensi dasar zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan dalam mata pelajaran Sains. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran problem based instruction 95,2% menyatakan menarik, mudah dipahami, merupakan pembelajaran aktif, menyenangkan dan inovatif. Untuk itu disarankan kepada para guru sains kiranya dapat mengadopsi model pembelajaran problem based instruction siswa dalam melaksanakan pembelajaran materi sains lain yang memiliki karakteristik seperti materi zat adiktif dan psikotropika
* Guru Sains SMP Muhammadiyah 1 SKA
Kata Kunci : problem based instruction; hasil belajar; zat adiktif dan psikotropika.Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.