PROFIL MISKONSEPSI SISWA SD PADA KONSEP GAYA DAN CAHAYA

Pujayanto Pujayanto, Rini Budiharti, Sutadi Waskita, Trustho Raharjo

Abstract

ABSTRAK


Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui: 1). ada tidaknya miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya yang dimiliki siswa Kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar; 2). profil miskonsepsi  pada konsep Gaya dan Cahaya pada siswa Kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

Penelitian ini dilakukan di SD yang berada di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2005/2007, dengan menerapkan metode penelitian expost facto. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer, karena peneliti menperoleh data langsung dari
subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas 5 Sekolah Dasar di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Dalam menentukan sampel penelitian digunakan teknik stratified random sampling, yang terdiri dari 50 siswa. Digunakan tes diagnostik untuk
mengukur (menilai) miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya. Untuk menjawab hipotesis penelitian digunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu berupa analisis kualitatif tentang ada tidaknya miskonsepsi.

Dari hasil analisis data ternyata terbukti bahwa siswa memiliki miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya. Pada sebagian besar konsep terjadi miskonsepsi, dengan tingkatan yang berbeda-beda. Adapun profil miskonsepsi yang dimiliki sebagian besar siswa (lebih dari 30%) adalah sebagai berikut: 1).Gaya hanya akan mempercepat gerak benda, tidak dapat memperlambat gerak; 2). Gaya tidak dapat membelokkan arah gerak benda; 3). Gaya magnet selalu berupa tarikan, sedangkan gaya gravitasi dapat berupa tarikan maupunl dorongan; 4). Berat benda di bumi sama dengan berat benda di bulan, karena massa benda di bumi sama dengan di bulan. 5). Setiap dua benda yang bersentuhan mengalami gaya gesekan; 6). Batang besi hanya dapat dijadikan magnet dengan digosok magnet dan batang besi tidak dapat dijadikan magnet dengan cara induksi); 7). Pesawat sederhana dapat memperkecil energi yang digunakan dalam bekerja; 8). Cahaya tidak dapat dipantulkan oleh setiap permukaan; 9). Di dalam sebuah medium cahaya dapat dibiaskan; 10). Benda dapat dilihat, jika ada cahaya dari mata sampai ke benda; 11). Benda dapat dilihat, apabila benda tersebut sumber cahaya; 12). Cahaya lampu neon dapat diurai menjadi cahaya warna pelangi, karena cahaya lampu neon adalah cahaya putih seperti cahaya putih matahari.

Katakunci:miskonsepsi,profil miskonsepsi,konsep gaya dan cahaya.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.