Hubungan Kepadatan Cacing Tanah dan Kascing pada Berbagai Penggunaan Lahan di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Abstract
Kascing dihasilkan dari cacing tanah sebagai hasil proses digestinya yang memegang peran penting dalam perbaikan kualitas tanah. Kascing sebagai faeces cacing tanah merupakan makroagregat stabil dan agregat ini dapat bertahan lebih dari 1 tahun. Kascing merupakan pupuk organik yang mengandung fitohormon,mikroba dan unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Ada bukti yang cukup bahwa Cacing tanah memiliki efek yang signifikan untuk lebih cepat menguraikan bahan organik dibanding mikroba dalam semua habitat (Osler et al.,2007). Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui hubungan antara kepadatan cacing tanah dan kascing pada berbagai penggunaan lahan. Target khusus yang ingin dicapai adalah menyelamatkan makrofauna khususnya cacing tanah yang dapat memberikan kontribusi pada lahan. Lokasi penelitian di Gondangrejo kabupaten Karanganyar dengan lima penggunaan lahan yaitu: agroforestri kompleks, agroforestri sederhana, monokultur Tectona grandis, polikultur Tectona grandis-Acasia sp dan tanaman semusim Arachis hypogea. Pengambilan data cacing tanah menggunakan monolit dengan hand sorting, kascing yang terdapat pada berbagai lahan diambil ditimbang beratnya. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode statistik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positip kuat dan signifikan ( r = 0,689 dengan taraf sig 0,004) antara kepadatan cacing dengan berat kascing pada berbagai penggunaan lahan.
Keywords: hubungan, kepadatan cacing tanah, kascing, penggunaan lahan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.