The Reasoning Ability of Senior High School Students in the Study of Plant Classification with and without Virtual Practice
Abstract
Penelitian ini pertujuan untuk membandingkan kemampuan penalaran dua kelas siswa SMA pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan. Pada kelas pertama pembelajaran dilakukan melalui praktikum yang dilaksanakan secara konvensional (kelas konvensional), sedangkan pada kelas kedua kegiatan praktikum dilakukan secara virtual (kelas virtual). Subjek penelitian adalah 67 siswa kelas X salah satu SMANegeri di Kabupaten Purwakarta yang dibagi menjadi 32 siswa di kelas konvensional dan 35 siswa dikelas eksperimen. Kemampuan penalaran siswa diukurdengan test tulis yang dikembangkan berdasarkan indikator standar berfikir kompleks, sedangkan kemampuan siswa dalam memproses informasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan berdasarkan standar pemrosesan informasi. Data yang diperoleh dianalis secara statistik menggunakan uji beda dua rata-rata dan uji korelasi. Secara umum siswa dari kelas virtual memiliki kemampuan penalaran yang lebih tinggi dibandingkan siswa dari kelas konvensional. Tingginya kemampuan penalaran pada kelas virtual ini berkorelasi positif dengan kemampuan siswa dalam memproses informasi selama pembelajaran berlangsung. 6 dari 7 aspek kemampuan penalaran pada kelas virtual menunjukkan rerata yang lebih tinggi danberbeda signifikan dari kelas kontrol, kecuali pada aspek analisis kesalahan. Hasil ini menggambarkan bahwa praktikum virtual dapat melatihkan 6 aspek penalaran yang diukur (constructing support, classifying, induction, deduction, abstraction, dan comparing), tetapi tidak dapat melatih penalaranan pada aspek analisis kesalahan (error analysis).
Keywords:praktikum virtual, pembelajaran klasifikasi tumbuhan, kemampuan penalaran
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.