CONDITIONED MEDIUM DARI KULTUR PRIMER SEL SYARAF Mus musculus
Abstract
Secara in vitro, Embryonic Stem Cell (ESC) dapat diarahkan perkembangannya menjadi sel neuron dan sel glia.
Conditionedmedium dari kultur primer sel syaraf mengandung sejumlah faktor pertumbuhan antara lain nerve growth factor
(NGF), glial derived-neurotrophic factor (GDNF), nestin, dan glial fibrillary acidic protein (GFAP). Dengan melakukan purifikasi
protein yang terkandung di dalam CM, maka diharapkan spektrum protein yang ada menjadi lebih sempit sehingga protein
target dapat terdeteksi. Penelitian ini mempelajari kultur primer sel syaraf yang berasal dari hemisfer Mus musculus. Tujuan
penelitian adalah untuk mendapatkan CM dari kultur primer sel syaraf Mus musculus. Medium yang digunakan adalah
Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium (DMEM) highglucose FBS 10%. Penggantian medium kultur dilakukan setiap 2 hari sekali.
Kepadatan sel sekitar 32x103
sel/2 cm2
. Setelah hari ke-4 terlihat adanya pertumbuhan neuron bipolar dan neural progenitor cell
(NPC). Sel-sel astrosit akan teramati ketika periode kultur diperpanjang. Sel mengalami konfluensi setelah 12 hari kultur. Sel-sel
yang tumbuh berguna untuk penjelasan neurogenesis. Kultur primer sel syaraf secara monolayer yang berasal dari hemisfer
neonatus mampu mendukung pertumbuhan sel yang tergolong sebagai neurogenic dan nonneurogenic.
Kata kunci: kultur primer, sel syaraf, conditioned medium, neural progenitor cell, neurogenesis.
Conditionedmedium dari kultur primer sel syaraf mengandung sejumlah faktor pertumbuhan antara lain nerve growth factor
(NGF), glial derived-neurotrophic factor (GDNF), nestin, dan glial fibrillary acidic protein (GFAP). Dengan melakukan purifikasi
protein yang terkandung di dalam CM, maka diharapkan spektrum protein yang ada menjadi lebih sempit sehingga protein
target dapat terdeteksi. Penelitian ini mempelajari kultur primer sel syaraf yang berasal dari hemisfer Mus musculus. Tujuan
penelitian adalah untuk mendapatkan CM dari kultur primer sel syaraf Mus musculus. Medium yang digunakan adalah
Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium (DMEM) highglucose FBS 10%. Penggantian medium kultur dilakukan setiap 2 hari sekali.
Kepadatan sel sekitar 32x103
sel/2 cm2
. Setelah hari ke-4 terlihat adanya pertumbuhan neuron bipolar dan neural progenitor cell
(NPC). Sel-sel astrosit akan teramati ketika periode kultur diperpanjang. Sel mengalami konfluensi setelah 12 hari kultur. Sel-sel
yang tumbuh berguna untuk penjelasan neurogenesis. Kultur primer sel syaraf secara monolayer yang berasal dari hemisfer
neonatus mampu mendukung pertumbuhan sel yang tergolong sebagai neurogenic dan nonneurogenic.
Kata kunci: kultur primer, sel syaraf, conditioned medium, neural progenitor cell, neurogenesis.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.