KEMELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN MAKROBENTHOS INVERTEBRATA DI PERTAMBAKAN WILAYAH INDUSTRI SEKITAR MUARA SUNGAI BABON SEMARANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman dan kemelimpahan makrobenthos invertebrata di
pertambakan wilayah industri sekitar muara sungai Babon Semarang. Penelitian ini merupakan studi kasus, pengambilan
sampel dengan metoda stratifikasi sistematic random sampling pada 10 stasiun, diulang 3 kali. Faktor fisik kimia diambil
bersamaan dengan sampel makrobenthos pada musim penghujan dan kemarau. Sampel makrobenthos invertebrata diambil
menggunakan dredger. Sampel dimasukkan wadah plastik, kemudian ditambahkan beberapa tetes formalin 4%, selanjutnya
diidentifikasi di laboratorium Ekologi dan Biosistematik FSM UNDIP. Faktor fisik kimia dianalisis secara insitu dan eksitu,
perbedaan faktor fisik kimia antara musim penghujan dan kemarau digunakan bantuan SPSS versi 13,0. Adapun makrobenthos
invertebrata yang ditemukan berasal dari kelas Polychaeta, Gastropoda, Bivalvia dan Crustacea. Makrobenthos invertebrata
dianalisis dengan menghitung nilai indek keaneka-ragaman Shannon Wienner (H’) dan indek kesamaan/ eveness index (e).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fisik kimia perairan masih layak sebagai lahan budidaya Bandeng. Untuk musim
kemarau kemelimpahan makrobenthos invertebrata yang ditemukan berkisar antara 6 s/d 11 spesies , dengan jumlah individu
antara 8 s/d 18. Indek keaneka-ragaman berkisar antara 1,733 s/d 2.342, sedang nilai indek kesamaan berkisar antara 0,942
s/d 0,977. Untuk musim penghujan kemelimpahan berkisar antara 7 s/d 12 spesies , dengan jumlah individu antara 9 s/d 22.
Indek keanekaragaman berkisar antara 1,889 s/d 2.398, sedang nilai indek kesamaan berkisar antara 0,943 s/d 0,992.
Kata kunci: Kemelimpahan, Keanekaragaman, Makrobenthos Invertebrata, Pertambakan, Semarang
pertambakan wilayah industri sekitar muara sungai Babon Semarang. Penelitian ini merupakan studi kasus, pengambilan
sampel dengan metoda stratifikasi sistematic random sampling pada 10 stasiun, diulang 3 kali. Faktor fisik kimia diambil
bersamaan dengan sampel makrobenthos pada musim penghujan dan kemarau. Sampel makrobenthos invertebrata diambil
menggunakan dredger. Sampel dimasukkan wadah plastik, kemudian ditambahkan beberapa tetes formalin 4%, selanjutnya
diidentifikasi di laboratorium Ekologi dan Biosistematik FSM UNDIP. Faktor fisik kimia dianalisis secara insitu dan eksitu,
perbedaan faktor fisik kimia antara musim penghujan dan kemarau digunakan bantuan SPSS versi 13,0. Adapun makrobenthos
invertebrata yang ditemukan berasal dari kelas Polychaeta, Gastropoda, Bivalvia dan Crustacea. Makrobenthos invertebrata
dianalisis dengan menghitung nilai indek keaneka-ragaman Shannon Wienner (H’) dan indek kesamaan/ eveness index (e).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fisik kimia perairan masih layak sebagai lahan budidaya Bandeng. Untuk musim
kemarau kemelimpahan makrobenthos invertebrata yang ditemukan berkisar antara 6 s/d 11 spesies , dengan jumlah individu
antara 8 s/d 18. Indek keaneka-ragaman berkisar antara 1,733 s/d 2.342, sedang nilai indek kesamaan berkisar antara 0,942
s/d 0,977. Untuk musim penghujan kemelimpahan berkisar antara 7 s/d 12 spesies , dengan jumlah individu antara 9 s/d 22.
Indek keanekaragaman berkisar antara 1,889 s/d 2.398, sedang nilai indek kesamaan berkisar antara 0,943 s/d 0,992.
Kata kunci: Kemelimpahan, Keanekaragaman, Makrobenthos Invertebrata, Pertambakan, Semarang
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.