PRODUKSI BIOGAS DARI ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) DAN LIMBAH TERNAK SAPI DI RAWAPENING
Abstract
Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh fermentasi anaerobik bahan-bahan
organik. Bahan organik yang dapat dimanfaatkan antara lain limbah ternak sapi dan eceng gondok. Kelimpahan eceng gondok
banyak ditemukan di Rawapening, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah salah satunya adalah pendangkalan
Rawapening. Proses pembuatan biogas dimulai dari pembuatan digester, proses pengambilan eceng gondok, proses
pengambilan kotoran sapi, pencampuran bahan dan pengukuran volume gas. Variasi yang di gunakan dalam produksi biogas
berdasarkan kadar padatan dari eceng gondok dan kotoran sapi. Hasil dari pengukuran kadar padatan eceng gondok sebesar
18% dan kotoran sapi sebesar 27%. Hanya 8 % padatan dari total volume digester yang digunakan dalam produksi biogas.
Hasil pengukuran volume biogas terhadap variasi jumlah eceng gondok terhadap substat, yang optimal adalah perbandingan
40:60:500 dari eceng gondok, kotoran sapi dan air sebesar 125,7 ml. Hasil pengukuran jumlah biogas terhadap variasi jumlah
limbah kotoran sapi terhadap substrat yang optimal yaitu perbandingan 40:80:480 eceng gondok, limbah kotoran sapi dan air
yaitu sebesar 176,33 ml. Dan hasil pengukuran volume biogas terhadap variasi jumlah eceng gondok dan limbah kotoran sapi
terhadap komposisi substrat yang optimal dengan perbandingan 0:80:520 sebesar 134,67 ml.
Kata kunci: Eceng gondok, biogas, Rawapening.
organik. Bahan organik yang dapat dimanfaatkan antara lain limbah ternak sapi dan eceng gondok. Kelimpahan eceng gondok
banyak ditemukan di Rawapening, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah salah satunya adalah pendangkalan
Rawapening. Proses pembuatan biogas dimulai dari pembuatan digester, proses pengambilan eceng gondok, proses
pengambilan kotoran sapi, pencampuran bahan dan pengukuran volume gas. Variasi yang di gunakan dalam produksi biogas
berdasarkan kadar padatan dari eceng gondok dan kotoran sapi. Hasil dari pengukuran kadar padatan eceng gondok sebesar
18% dan kotoran sapi sebesar 27%. Hanya 8 % padatan dari total volume digester yang digunakan dalam produksi biogas.
Hasil pengukuran volume biogas terhadap variasi jumlah eceng gondok terhadap substat, yang optimal adalah perbandingan
40:60:500 dari eceng gondok, kotoran sapi dan air sebesar 125,7 ml. Hasil pengukuran jumlah biogas terhadap variasi jumlah
limbah kotoran sapi terhadap substrat yang optimal yaitu perbandingan 40:80:480 eceng gondok, limbah kotoran sapi dan air
yaitu sebesar 176,33 ml. Dan hasil pengukuran volume biogas terhadap variasi jumlah eceng gondok dan limbah kotoran sapi
terhadap komposisi substrat yang optimal dengan perbandingan 0:80:520 sebesar 134,67 ml.
Kata kunci: Eceng gondok, biogas, Rawapening.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.