PENGOLAHAN EFFLUENT DARI IPAL INDUSTRI FARMASI DENGAN SISTEM LAHAN BASAH BUATAN ALIRAN BAWAH PERMUKAAN (STUDI KASUS : PT PHAPROS TBK, SEMARANG)

Mega Anggraeni, Henna Rya Sunoko, Hadiyanto Hadiyanto

Abstract

Upaya pengelolaan lingkungan terus dilakukan oleh berbagai pihak termasuk PT. Phapros yang merupakan salah
satu industri yang bergerak di bidang farmasi. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan effluent dari IPAL PT.
Phapros yang sudah memenuhi baku mutu untuk industri farmasi agar tidak dibuang begitu saja ke badan air. Salah satu upaya
pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan  Sistem  Lahan Basah Buatan Aliran Bawah Permukaan (SSF-Wetland).
Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cyperus alternifolius   dan Canna indica, L. dengan menggunakan dua
media tanam yang berbeda yaitu pasir dan kerikil. Parameter kualitas air yang diukur adalah BOD, COD, ammonia, dan nitrit.
Jumlah reaktor SSF- wetland yang digunakan sebanyak empat buah yaitu masing-masing berisi tanaman Cyperus alternifolius
dengan media pasir, tanaman Cyperus alternifolius dengan media kerikil, tanaman Canna indica, L. dengan media pasir, dan
tanaman Canna indica, L. dengan media kerikil. Aklimatisasi tanaman dilaksanakan selama tujuh hari dan pelaksanaan
penelitian SSF  -wetland selama 15 hari. Pengujian parameter kualitas air dilaksanakan selama dua hari sekali. Hasilnya
menunjukkan bahwa reaktor dengan tanaman Cyperus alternifolius media kerikil lebih efektif dalam menurunkan parameter
BOD, COD, nitrit, dan ammonia dalam penerapan SSF-wetland dibanding dengan ketiga reaktor lainnya. Reaktor SSF-wetland
dengan Cyperus alternifolius media kerikil memiliki efisiensi penurunan BOD 98,9 %, COD  sebesar 9,58 %, ammonia  sebesar
86 %, dan nitrit  sebesar 97,23%.
 
Kata kunci: SSF-Wetland, Cyperus alternifolius, Canna indica, L., effluent IPAL, industri farmasi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.