PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN MOLASE DENGAN DOSIS YANG BERBEDA
Abstract
Jamur tiram putih disebut juga dengan jamur kayu karena jamur tersebut tumbuh pada media kayu lapuk. Jamur
tiram putih banyak digemari masyarakat karena selain memiliki cita rasa yang enak juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh molase dengan dosis berbeda pada produktivitas jamur
tiram putih. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktorial yaitu pemberian molase dengan empat taraf
konsentrasi 0 %, 7,5 %, 14,5 % dan 22 % / baglog dan dilakukan tiga ulangan. Untuk pengujian hipotesis dengan anova satu
jalan (One Way Anova), hasil pengujian hipotesis pada pemenuhan miseliumdiperoleh nilai probabilitas 0,001 < 0.05 H0 ditolak
artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji
LSD. Berat buah jamur tiram putih panen I diperoleh nilai probabilitas 0,021 < 0.05 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan
tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, sedangkan pada
parameter yang lain diperoleh kesimpulan H0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan antara ke empat perlakuan. Hasil
penelitian pada pengamatan pemenuhan miseliumdiperoleh perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik yaitu M1 (7,5 %
molase/ baglog) dengan rata-rata pemenuhan miselium16,3 hari dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik yaitu
M0 atau kontrol dengan rata-rata 27,7 hari. Pada jumlah total tubuh buah jamur diperoleh perlakuan yang memberikan pengaruh
paling baik yaitu M3 (22 % molase/ baglog) dengan rata-rata 11,5 buah dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik
yaitu M0 (kontrol) dengan rata-rata 9 buah. Pada berat buah jamur tiram putih perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik
yaitu M3 (22 % molase/ baglog) dengan rata-rata 78,2 g dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik yaitu M0
dengan rata-rata 48,85 g. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan M1 dosis molase paling rendah (7,5%) berpengaruh pada
pemenuhan miselium dan M3 dosis molase paling tinggi (22 %) berpengaruh pada jumlah tubuh buah dan berat buah jamur.
Kata Kunci: Molase, Penyebaran Miselium, Jumlah Tubuh Jamur Tiram Putih, Berat Buah Jamur Tiram Putih
tiram putih banyak digemari masyarakat karena selain memiliki cita rasa yang enak juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh molase dengan dosis berbeda pada produktivitas jamur
tiram putih. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktorial yaitu pemberian molase dengan empat taraf
konsentrasi 0 %, 7,5 %, 14,5 % dan 22 % / baglog dan dilakukan tiga ulangan. Untuk pengujian hipotesis dengan anova satu
jalan (One Way Anova), hasil pengujian hipotesis pada pemenuhan miseliumdiperoleh nilai probabilitas 0,001 < 0.05 H0 ditolak
artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji
LSD. Berat buah jamur tiram putih panen I diperoleh nilai probabilitas 0,021 < 0.05 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan
tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, sedangkan pada
parameter yang lain diperoleh kesimpulan H0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan antara ke empat perlakuan. Hasil
penelitian pada pengamatan pemenuhan miseliumdiperoleh perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik yaitu M1 (7,5 %
molase/ baglog) dengan rata-rata pemenuhan miselium16,3 hari dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik yaitu
M0 atau kontrol dengan rata-rata 27,7 hari. Pada jumlah total tubuh buah jamur diperoleh perlakuan yang memberikan pengaruh
paling baik yaitu M3 (22 % molase/ baglog) dengan rata-rata 11,5 buah dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik
yaitu M0 (kontrol) dengan rata-rata 9 buah. Pada berat buah jamur tiram putih perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik
yaitu M3 (22 % molase/ baglog) dengan rata-rata 78,2 g dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik yaitu M0
dengan rata-rata 48,85 g. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan M1 dosis molase paling rendah (7,5%) berpengaruh pada
pemenuhan miselium dan M3 dosis molase paling tinggi (22 %) berpengaruh pada jumlah tubuh buah dan berat buah jamur.
Kata Kunci: Molase, Penyebaran Miselium, Jumlah Tubuh Jamur Tiram Putih, Berat Buah Jamur Tiram Putih
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.