PENGEMBANGAN MODEL PENGELOLAAN KELAS UNTUK SEKOLAH DASAR YANG MENGALAMI KEKURANGAN GURU DI DAERAH PERBATASAN ATAU TERPENCIL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Elsje Theodora Maasawet

Abstract

Dalam masalah distribusi guru misalnya, kita belum mampu untuk menyebarkan guru SD secara merata hingga ke
pelosok tanah air. Padahal, jumlah guru SD secara keseluruhan tidaklah termasuk kurang. Akibatnya, terjadilah kekurangan
guru secara lokal di mana-mana, khususnya di daerah kecil, sulit dan terpencil. Dalam masalah disparitas kualitas, basil belajar
rata-rata murid SD di kota-kota besar umumnya jauh lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka di daerah terpencil. Mungkin
yang lebih tepat dituding adalah karena kita belum menemukan teknik yang tepat untuk melakukan Pengelolaan Kelas Rangkap
(PKR). Memahami hakikat atau esensi PKR, diharapkan tidak lagi memandang PKR sebagai suatu masalah yang sulit diatasi.
Sebaliknya, dalam diri akan tumbuh pemahaman bahwa PKR adalah suatu tantangan yang pasti dapat diatasi. Adapun tujuan
dilakukannya penelitian ini  adalah untuk mengetahui  cara pengelolaan kelas untuk Sekolah Dasar yang  mengalami
kekurangan  guru di  daerah  perbatasan atau  terpencil Provinsi Kalimantan Timur yang terjadi selama ini, untuk mengetahui
permasalahan apa yang terjadi dengan pola pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang mengalami
kekurangan guru di daerah perbatasan atau terpencil Provinsi Kalimantan Timur dan mengembangkan model untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi pada pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang mengalami kekurangan
guru di daerah perbatasan atau terpencil provinsi Kalimantan Timur.Model pengembangan mengikuti model Dick&Carey
dengan langkah-langkah melakukan identifikasi tujuan pembelajaran, analisis pembelajaran, analisis karakteristik siswa,
merumuskan indicator pembelajaran, mengembangkan butir tes, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan
dan menyeleksi bahan ajar, merancang evaluasi formatif dan melakukan revisi bahan ajar. Model pengelolaan kelas yang
sesuai untuk mengatasi permasalahan di SD pulau sebatik akibat mengalami kekurangan guru adalah model pengelolaan kelas
221 dalam artian guru mengajar dua kelas, dua mata pelajaran di dalam satu ruangan. Model ini dianggap sesuai dengan
keadaan di pulau sebatik yang belum pernah menerapkan model pengelolaan kelas rangkap karena model pengelolaan 221
adalah model yang paling sederhana dari ketiga model dalam pengelolaan kelas rangkap.
 
Kata Kunci: Model, Pengelolaan Kelas, Sekolah Dasar, Kekurangan Guru, Perbatasan Terpencil

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.