KAJIAN FAUNA BURUNG SEBAGAI INDIKATOR LINGKUNGAN DI HUTAN GUNUNG SAWAL, KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT

W. Widodo

Abstract

Burung dikenal sensitif terhadap perubahan lingkungan. Sebuah kajian fauna  burung sebagai indikator lingkungan
dilakukan di hutan Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat pada Maret 2012. Tujuan penelitian adalah mengkaji dapatkah spesies
burung-burung yang ditemukan di hutan Gunung Sawal memberikan indikasi bahwa hutan di lingkungan Gunung Sawal
termasuk masih baik. Parameter yang diteliti adalah distribusi spesies burung secara global melalui pendekatan sebaran
geografis, sebaran vertikal, status menurut IUCN dan populasi. Metode penelitian yang digunakan adalah titik  penghitungan
berjarak tetap. Total spesies burung ditemukan adalah 55 spesies dari 26 suku. Kepadatan populasi tertinggi adalah Zosterops
palpebrosus (295.39 ekor/km2
) dan Aethopyga mystacalis (101.54 ekor/km2
). Persentase frekuensi perjumpaan kedua spesies
burung tersebut juga tinggi, yaitu Aethopyga mystacalis (10.51%) dan Zosterops palpebrosus (8.70%). Secara vertikal burung-
burung menyebar paling banyak pada altitude antara 801-1100 m dengan jumlah 24-26 spesies. Secara geografis, sebagian
besar burung  menempati habitat hutan Megersela pada posisi 7o
  12.18′ 39.23″ LS dan 108o
  15′ 15.58" BT. Dengan
diketemukannya spesies burung-burung migran, dilindungi, burung-burung hutan, endemik Jawa dan sebaran terbatas berarti
kawasan G. Sawal pada hulu DAS  Citandui, Ciamis mengindikasikan masih baik. Jumlah spesies, jumlah individu dan
kepadatan populasi burung antar blok-blok pengamatan dan berdasarkan penggolongan tipe pakan terdapat perbedaan
signifikan (P<0.05).  
 
Kata kunci: Burung, Spesies Indikator, Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.