PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY BERBANTU TWITTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS BIOLOGI SISWA KELAS X6 SMA BATIK 1 SURAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis Biologi siswa kelas X6 SMA
Batik 1 Surakarta melalui penerapan model guided inquiry berbantu twitter. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (classroom action research) yang dirancang dalam beberapa siklus, setiap siklus meliputi 4
tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X6 SMA
Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Data diperoleh melalui tes (tes pilihan ganda) dan non tes
(observasi, wawancara dan angket). Data dianalitis dengan teknik analitis deskriptif, serta validasi data
menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir analitis siswa
meningkat pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Rata-rata kemampuan berpikir analitis siswa
sebesar 28,52% menjadi 63,13%. Peningkatan untuk aspek menginterpretasikan informasi dan gagasan sudah
meningkat dari 25,24% menjadi 71,05%. Aspek mengevaluasi pendapat meningkat dari 16,19% menjadi
37,72%. Aspek menyusun pendapat untuk mendukung sebuah kesimpulan meningkat dari 36,19% menjadi
72,37%. Aspek mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman meningkat dari 29,52% menjadi 75,26%.
Aspek mengumpulkan dan menilai informasi dari sumber tertulis, elektronik dan observasi meningkat dari
26,86% menjadi 57,89%. Aspek menyusun dan mendukung hipotesis meningkat dari 37,14% menjadi 64,47%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model guided inquiry berbantu twitter dapat
meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa kelas X6 SMA Batik 1 Surakarta.
Kata kunci: Guided Inquiry, Twitter, Kemampuan Berpikir Analitis Biologi
Batik 1 Surakarta melalui penerapan model guided inquiry berbantu twitter. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (classroom action research) yang dirancang dalam beberapa siklus, setiap siklus meliputi 4
tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X6 SMA
Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Data diperoleh melalui tes (tes pilihan ganda) dan non tes
(observasi, wawancara dan angket). Data dianalitis dengan teknik analitis deskriptif, serta validasi data
menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir analitis siswa
meningkat pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Rata-rata kemampuan berpikir analitis siswa
sebesar 28,52% menjadi 63,13%. Peningkatan untuk aspek menginterpretasikan informasi dan gagasan sudah
meningkat dari 25,24% menjadi 71,05%. Aspek mengevaluasi pendapat meningkat dari 16,19% menjadi
37,72%. Aspek menyusun pendapat untuk mendukung sebuah kesimpulan meningkat dari 36,19% menjadi
72,37%. Aspek mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman meningkat dari 29,52% menjadi 75,26%.
Aspek mengumpulkan dan menilai informasi dari sumber tertulis, elektronik dan observasi meningkat dari
26,86% menjadi 57,89%. Aspek menyusun dan mendukung hipotesis meningkat dari 37,14% menjadi 64,47%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model guided inquiry berbantu twitter dapat
meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa kelas X6 SMA Batik 1 Surakarta.
Kata kunci: Guided Inquiry, Twitter, Kemampuan Berpikir Analitis Biologi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.