Education for Sustainable Development : Pendidikan Etika Lingkungan di Perguruan Tinggi

Retno Peni Sancayaningsih

Abstract

EfSD (Education for Sustainable Development) merupakan konsep baru pendidikan yang dicanangkan UNESCO sejak tahun 2004 dengan maksud untuk menjamin keberlanjutan masa depan generasi penerus kita. Konsep ini memuat 3 pilar utama, yaitu: aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek sosial termasuk budaya, karenanya harus menjadi perhatian bagi para pendidik, baik mulai pendidikan bagi anak usia dini sampai pendidikan tinggi. Dimensi etika mendapat tekanan arti pada dokumen EfSD sebagai pusat pemahaman terhadap EfSD. Etika yang dimaksud adalah etika lingkungan yang filosofis, analitis, dan komprehensif, sehingga diperlukan adanya pemikiran keadilan yang berhubungan dengan keadilan antar generasi maupun intra-generasi, termasuk hubungan antara manusia dan makhluk hidup di alam (UNESCO, 2005 annex 1).

Kunci pemahaman ruh EfSD perlu diformulasikan bersama, dan pembelajaran transformasional merupakan pilihan. Karena konsep EfSD memuat sifat futuristik, maka selaku pendidik kita tidak hanya dituntut untuk mencerdaskan anak didik semata, melainkan kita juga dituntut untuk mengasah hati dan membekali moral sedemikian rupa sehingga lulusan mampu mengadopsi konsep, nilai, dan praktek perilaku untuk pengembangan yang berkelanjutan. Dengan terasahnya kecerdasan otak dan hati anak didik, maka cipta, rasa, dan karsanya akan tersinergikan dan teroptimalisasikan untuk menjawab tantangan permasalahan pada 10 tahun mendatang.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.