MEKANISME PERTAHANAN OKSIDATIF SELAMA CEKAMAN KEKERINGAN FASE VEGETATIF PADA PADI LOKAL NTT
Abstract
Kekeringan merupakan faktor abiotik utama yang mempengaruhi penurunan produktivitas tanaman pertanian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi varietas padi lokal NTT toleran kekeringan melalui mekanisme pertahanan oksidatifnya. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan 17 varietas padi lokal NTT dan 2 varietas pembanding(‘Ciherang’ dan ‘Situ Bagendit’). Perlakuan kekeringan dilakukan metode FTSW(Fraction of transpirable soil water) dengan 3 level perlakuan: FTSW 1(kontrol); 0,5 (sedang) dan 0,2 (tercekam) selama 46 HST (Hari setelah tanam). Berdasarkan parameter yang diamati, varietas padi Seratus-malam Boawae (BSM) dan Gogo Sikka(GS) memiliki persentase peningkatan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD), catalase (CAT) dan askorbat peroksidase (APX) terbesar ketika dipaparkan pada kekeringan. Sementara berdasarkan karakter fenotipik, tampak bahwa varietas BSM dan Kisol (CK) memiliki tingkat reduksi tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun terkecil pada kondisi kekeringan yang menunjukkan ketahanan terhadap cekaman kekeringan. Berdasarkan ANAVA dan uji Duncan dengan tingkat kepercayaan 95%, diperoleh perbedaan signifikan(P<0,05) antar setiap varietas. Sehingga berdasarkan karakter pertahanan oksidatifnya, dapat disimpulkan bahwa varietas Seratus-malam Boawae, Gogo-Sikka dan Kisol Manggarai memiliki ketahanan tinggi terhadap cekaman kekeringan.
Keywords
padi lokal NTT, toleran kekeringan, FTSW, oksidatif, antioksidan enzimatik
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.