SUMBER PEWARNA ALAMI INDIGO, PEMETAAN DAN POTENSI KONSERVASI DALAM MEMPERTAHANKAN PLASMA NUTFAH TANAMAN INDIGOFERA DI INDONESIA
Abstract
Marga Indigofera merupakan salah satu sumber pewarna biru alami untuk batik dan tenun. Jumlah jenis marga ini mencapai 750–780 di dunia. Jenis yang sering dimanfaatkan sebagai sumber pewarna biru oleh pembatik dan penenun di Indonesia, yaitu I. tinctoria. Warna biru yang dihasilkan daun Indigofera berasal dari senyawa glukosida yang disebut indikan. Namun, keberadaan indikan dalam daun hingga kini belum dapat dikenali dari ciri morfologi. Penelitian ini bertujuan untuk memutahirkan data keberagaman jenis Indigofera, memetakan persebaran Indigofera pewarna di Indonesia, kualitas indikan dan indigo dari Indigofera penghasil pewarna, dan menganalisis keberagaman genetic berdasar marka molekuler. Data keberagaman diperoleh dengan eksplorasi pada 5 pulau dan koleksi herbarium. Sebaran Indigofera pewarna dipetakan dengan ArcGIS 10.1 . Kuantitas indikan diukur dengan HPLC. Kualitas pewarna indigo diuji melalui ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40 0C, keringat asam dan basa, sinar terang dan penekanan panas. Analisis kualitatif terhadap sembilan jenis Indigofera dari koleksi lapangan berhasil mengidentifikasi empat jenis penghasil warna biru yaitu I. arrecta, I. longiracemosa, I. suffruticosa, and I. tinctoria. Indikator keberadaan indikan pada daun ditandai dengan berubahnya warna air rendaman daun menjadi hijau tua, permukaan atas rendaman berbuih dan berbau tajam setelah percobaan perendaman. Uji kualitas indigo terhadap empat jenis tersebut menunjukkan keempat jenis menghasilkan warna biru dengan kualitas baik yang memenuhi syarat kualitas warna sesuai SNI ditandai nilai 4–5 pada 4 kualitas yang diuji, yaitu ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40 0C, keringat asam dan basa, sinar terang dan penekanan panas.
Keywords
Indican, bathik, warna alami, ramah lingkungan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.