Potensi dan Multifungsi Rainwater Harvesting (Pemanenan Air Hujan) di Sekolah bagi Infrastruktur Perkotaan

Rofil Rofil, Maryono Maryono

Abstract

Curah hujan di wilayah Indonesia yang cukup tinggi, yaitu 2.000 - 4.000 mm/tahun berpotensi menjadi salah satu alternatif sumber air bersih. Belum adanya pengelolaan air hujan yang memadai di sebagian besar wilayah Indonesia, mengakibatkan peningkatan frekuensi banjir pada musim hujan dan ancaman kekurangan air atau kekeringan pada musim kemarau. Di sisi lain dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan air bersih terus meningkat. Diperkirakan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan penduduk sebesar 100 liter/ orang/hari. Pemanfaatan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif antara lain: intrusi air laut, penurunan muka air tanah, amblesan tanah (land subsidence) yang menyebabkan genangan banjir dimusim penghujan. Sementara itu alih fungsi lahan pada daerah resapan akan semakin mengancam ketersediaan air tanah akibat berkurangnya resapan air hujan. Pemanenan air hujan bukan merupakan sesuatu hal yang baru dalam peradaban manusia. Upaya pemanenan air hujan ini merupakan salah satu upaya konservasi untuk menjaga kecukupan suplai air di daerah perkotaan. Sekolah sebagai salah satu diantara infrastruktur yang besar dan tersebar di suatu wilayah memiliki potensi yang besar untuk dijadikan salah satu sarana pemanenan air hujan. Kegiatan pemanenan air hujan juga dapat dijadikan salah satu sarana edukasi dalam rangka konservasi sumber daya air di sekolah.

Keywords

curah hujan, rainwater harvesting, sekolah, infrastruktur kota

Full Text:

PDF

References

Amos, CC., Rahman, A., Gathenya, J.M., (2016). Economic Analysis and Feasibility of Rainwater Harvesting System in Urban and Peri-Urban Environments: A Review of the Global Situation with a Special Focus on Australia and Kenya. Water 8(4), 149

Badan Lingkungan Hidup. (2013). Penampungan air hujan (PAH) di Kabupaten Gunung Kidul. Retrieved from http://blh.jogjaprov.go.id/ 2013/09/Penampungan-air-hujan-pah-di-kabupaten-gunungkidul/ .

Djunaedi. (2012). Kajian Penataan Sumber Daya Air dan Konservasi Air Tanah pada Wilayah Kritis Air. Retrieved from http://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/.

Environmental Protection Agency of United States, (2008). Rainwater Harvesting Policies. Manual Handbook. EPA-833-F-08-010

Ioja, C.I. et al., (2014). The potential of school green areas to improve urban green connectivity and multifunctionality. Article in press. Urban Forestry and Urban Greening, p.10.

Kementerian Lingkungan Hidup, (2009). Pemanenan Air Hujan.

Kementerian Pekerjaan Umum, (2014). Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya.

Kharisma, Resti., Ananto, Yudono., T.Lopa, Rita., (2016). Pemanfaatan Rainwater Harvesting (Pemanenan Air Hujan) Berbasis Low Impact Development (Studi Kasus: Kawasan Pendidikan FT-UH Gowa). IPLBI

Maryono, Agus,. (2016). Memanen Air Hujan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ndiritu, J.G., Mccarthy, S. & Tshirangwana, N., (2014). Probabilistic assessment of the rainwater harvesting potential of schools

Refbacks

  • There are currently no refbacks.