Peran Komunitas Jaga Sesama Terhadap Penguatan Sikap Toleransi Sebagai Perwujudan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Abstract
Komunitas Jaga Sesama adalah salah satu komunitas agama di Surakarta yang memiliki visi misi untuk menciptakan wadah bagi pemuda yang kesulitan mencari guru ngaji untuk dapat belajar agama. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran komunitas Jaga Sesama melalui kegiatan-kegiatannya terhadap penguatan sikap toleransi sehingga dapat mewujudkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan enam subjek penelitian yaitu anggota komunitas Jaga Sesama. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Jaga Sesama melalui kegiatan Jaga Sesama (Belajar Mengaji Setiap Selasa Malam) dan Mbois (Membahas Obrolan Islami) memiliki peran terhadap penguatan sikap toleransi pemuda yang dibuktikan dari sikap mau menerima perbedaan latar belakang anggota, membantu anggota dalam belajar membaca al qur’an serta sholat, mau menerima perbedaan pendapat maupun perbedaan keyakinan dengan orang lain sehingga dapat mewujudkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kata kunci: peran, komunitas, sikap, toleransi, Ketuhanan Yang Maha Esa
Full Text:
PDFReferences
Ahmadi, Abu. 1990. Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.
Al Munawar, Said Agil Husin. 2005. Fikih Hubungan Antar Agama. Ciputat: Ciputat Press.
Basyir, Azhar. 2013. Akidah Islam (Beragama Secara Dewasa). Yogyakarta: UII Press.
Daradjat, Zakiyah. 2005. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Munir, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila. Malang: Madani Media.
Nurhadianto. 2014. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Upaya Membentuk pelajar Anti Narkoba. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No 2.
Rina Hermawati, dkk. 2016. Toleransi Antar Umat Beragama di Kota Bandung. Indonesian Journal of Anthropology, Vol. 1 (2).
Sarwono, dkk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Soekanto, Soerjono. 2002. Teori Peranan. Jakarta: Bumi Aksara.
Verkuyten, M. (2010). Multiculturalism and Tolerance: An Intergroup Perspective. The Psychology of Social and Cultural Diversity, 145–170. https://doi.org/10.1002/9781444325447.ch7
https://www.gatra.com/detail/news/457157/politik/sepanjang-2019-imparsial-sebut-31-kasus-intoleransi-di-indonesia diakses pada 02 Juni 2020
Refbacks
- There are currently no refbacks.