Aplikasi Sensor Ultrasonik HC-SR04 Guna Mendeteksi Jarak Penumpang Kereta Api di Era New Normal

Abstract

Kasus pertama penularan COVID-19 di Indonesia terjadi awal bulan Maret 2020. Hingga kini, pandemi COVID-19 telah menyebabkan sekitar 500 ribu orang tertular.  Penyebaran COVID-19 di Indonesia menimbulkan dampak negatif di berbagai sektor, salah satunya di sektor transportasi. Penggunaan moda transportasi kereta api menjadi solusi bagi masyarakat dalam melakukan mobilitas. Berdasarkan .Badan. Pusat Statistik (2020) mencatat  jumlah penumpang kereta api di Jawa sepanjang Agustus 2020 sebanyak 12,7 juta orang[1]. Tingginya aktifitas masyarakat dan kebutuhan sarana transportasi kereta api di tengah pandemi COVID-19 mengharuskan pemerintah untuk lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Kebijakan protokol kesehatan tersebut berupa social distancing dan penerapan jumlah kapasitas maksimum  pada kereta api. Namun dalam pelaksanaan operasional kereta api masih banyak masyarakat yang mengabaikan kebijakan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah teknologi sistem deteksi jarak penumpang agar pelaksanaan kebijakan social distancing dapat berjalan dengan baik. Pengembangan sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai teknologi deteksi jarak antar penumpang di kereta api dapat menjadi solusi dalam mendukung kebijakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai teknologi deteksi, mengetahui jangkauan jarak deteksi sensor ultrasonic HC-SR04 dalam mendeteksi jarak antar penumpang di kereta api dan sejauh mana inovasi ini mampu mengatasi permasalahan transportasi di era new normal. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literature dan studi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi ini mampu mendukung peningkatan protokol kesehatan sehingga dapat meminimalisasi terjadinya penyebaran virus COVID-19 melalui pengembangan teknologi sistem deteksi jarak penumpang berbasis sensor ultrasonik.