RELASI TANDA DAN NILAI FILOSOFIS PIRANTI TRADISI ENTAS-ENTAS SUKU TENGGER: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK

Muhammad Irvanul Abidin, Vranola Ekanis Putri, Ali Hasyim, Titania Dena Thalares, Hana Nathasia, Gagawan Jawa Anjawani Luhur

Sari

Suku Tengger masih kental dengan kebudayaannya, terutama pada upacara kematian. Tradisi Hari Kematian diawali pada hari meninggal hingga pemakaman seseorang. Tentunya pada tradisi Hari Kematian suku Tengger ini memiliki keunikan dan kesakralan tersendiri yang membuatnya menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bentuk lingual, makna, referensial, dan nilai filosofi pada tradisi Hari Kematian suku Tengger dalam kajian Antropolinguistik. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi dan wawancara terhadap pemuka adat suku Tengger, Romo Eko dan Romo Pram. Dari narasumber tersebut dapat ditemukan piranti yang digunakan dalam ritual hari kematian seperti nyigar ontong, isen-isen, suguhan dan lainnya. Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah teknik simak dan catat. Metode analisis data akan menggunakan metode analisis wacana. Analisis wacana dipilih untuk mempelajari penggunaan bahasa tulis atau tulisan dalam kaitannya dengan konteks sosial. Lalu, makna referensial yang digunakan berdasarkan segitiga makna Ogden dan Richards dengan kategori budaya, sosial, sejarah, alam, religi, dan ekonomi. Hasil penelitian ditemukan bentuk lingual yang diperoleh dari upacara kematian, yakni 2 kategori: afiksasi dan reduplikasi, sedangkan pada makna referensial ditemukan 15 makna. Nilai filosofis pada tradisi kematian Tengger antara lain filosofis moral dan juga nilai filosofis adat/tradisi.

Kata kunci: nilai filosofis, arti kematian, Tengger, Antropolinguistik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Ariani, I. (2015). Nilai Filosofis Budaya Matrilineal di Minangkabau (Relevansinya bagi Pengembangan Hak-hak Perempuan di Indonesia). Jurnal Filsafat, 25(1), 32-55.

Aufa, A. A (2017). Memaknai Kematian dalam Upacara Kematian di Jawa. An-Nas: Jurnal Humaniora, 1(1), 1-11.

Chaer, A. (2007). Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Dhewi, R. F. (2016). Mantra dalam Kenduri Kematian Masyarakat Jawa Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Skripsi (Tidak Dipublikasikan. Jember: Universitas Jember.

Fadillah, M. N., Anwar, H., & Zainab, S. (2020). Tradisi Kenduri Kematian di Desa Kampung Baru, Kabupaten Katingan. Syams, 1(2), 1-9.

Irmawati, W. (2013). Makna Simbolik Upacara Siraman Pengantin Adat Jawa. Jurnal Walisongo, 21(2), 309-330.

Jannah, N. A. (2021). Makna dan Nilai-Nilai Filosofi Budaya Jawa dalam Peringatan Hari Kematian (Studi Kasus di Desa Balapulang Wetan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal). Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Karim, A. (2017). Makna ritual kematian dalam tradisi Islam Jawa. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(2), 161- 171.

Kridalaksana, H. (2007). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Kusumawati, S. (2016). Leksikon budaya dalam ungkapan peribahasa Sunda (Kajian antropolinguistik). Lokabasa, 7(1), 87-93.

Muslich, A. (2018). Nilai-Nilai Filosofis Masyarakat Jawa dalam Konteks Pendidikan Karakter Di Era Milenial. Al-Asasiyya: Journal Of Basic Education, 2(2), 65-78.

Moch Zihad Islami, Yulia Rosdiana Putri (2020). Nilai-Nilai Filosofis dalam Upacara Adat Mongubingo pada Masyarakat Suku Gorontalo. Jurnal Ilmu Budaya, 8(2), 186-197.

Samitin. 2021. Nilai-nilai Filosofis dalam Memperingati Upacara Hari Kematian dalam Tradisi Jawa Ditinjau dari Aspek Sosial (Studi di Air Banai, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara). Jurnal Manthiq, 6(1), 42-64.

Sibarani. (2004). Antropolinguistik: Antropologi Linguistik-Linguistik Antropologi. Sumatera: Poda

Suprapta, B. (2003). Unsur-Unsur Tradisi Megalitik dalam Upacara Entas-Entas Pada Masyarakat Tengger pada Kajian Kebudayaan. AcademiaEdu.com

Supriyanto, R. (2021). Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Upacara Entas-Entas Masyarakat Suku Tengger Dusun Ledok Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Widya Aksara: Jurnal Agama HIidu, 26(2), 132-139.

Shofi, M. Q. & Maisaroh, K. (2020). Kajian Antropolinguistik Kue Apem dalam Ritual Kematian (Tahlilan) di Lingkungan Masyarakat Desa Tambakberas Jombang. Sastranesia: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(2), 174-182.

Tarigan, H. G. (1985). Pengajaran Semantik. Bandung: Penerbit Angkasa.

Widayanti, S. (2008). Makna Filosofis Kembar Mayang dalam Kehidupan Masyarakat Jawa. Jurnal Filsafat, 18(2), 115-129.

Zakiya, F. (2009). Upacara Kematian: Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Suku Tengger di Desa Baledono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.