DISFEMISME DALAM KOMENTAR WARGANET DI UNGGAHAN AKUN INSTAGRAM @NAJWASHIHAB

Deava Nabila Putri

Sari

Media sosial merupakan wadah baru bagi para penggunanya untuk dapat mengekspresikan diri mengkritik pemerintah menggunakan disfemisme bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe disfemisme yang terdapat dalam komentar warganet di unggahan akun Instagram @najwashihab terkait isu-isu politik di tanah air. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian berupa komentar-komentar warganet dalam unggahan di akun Instagram @najwashihab. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode agih menggunakan teknik bagi unsur langsung (BUL) kemudian dilanjutkan dengan teknik ganti dan teknik lesap. Hasil penelitian ini menemukan tipe disfemisme berupa (a) tipe disfemisme berupa tipe perbandingan manusia dengan hewan yang dianggap memiliki perilaku negatif, (b) istilah atau julukan yang berasal dari organ tubuh yang ditabukan, effluvia tubuh, dan perilaku seksual, (c) julukan atau sapaan disfemistis yang diambil dari karakter fisik yang terlihat sehingga petutur dianggap seolah menjadi orang yang abnormal, (d) kutukan dan julukan makian yang menggunakan istilah dari penyakit jiwa atau abnormalitas mental, (e) makian dan serapah yang cabul, dan (f) istilah ejekan atau tidak hormat untuk menghina karakter orang yang dituju.

Kata kunci: disfemisme, tipe disfemisme, komentar warganet, isu politik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Aida, R. M. (2014). Disfemisme dalam Film Street Kings: Kajian Pragmatis dan Semantis. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Bandung: Fakultas Ilmu Budaya Unpad.

Allan, K. dan Burridge, K. (1991). Euphemism & Dysphemism: Language Used as Shield and Weapon. Oxford: Oxford University Press.

Almuqontirin, R. (2013). Pemakaian Disfemisme dalam Berita Utama Surat Kabar Solopos. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Surakarta: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UNS.

Chaer, A. (1995). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, A. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Subroto, E. (1992). Metode Penelitian Linguistik I. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

https://journal.budiluhur.ac.id (diakses pada Hari Jumat, 16 Juli 2021 pukul 19.00)

https://bio.or.id (diakses pada Hari Jumat, 16 Juli 2021 pukul 19.40)

https://www.alodokter.com (diakses pada Hari Rabu, 18 Agustus 2021 pukul 20.42)

https://www.jurnal.id (diakses pada Hari Rabu, 18 Agustus 2021 pukul 21.00)

Leech, G. (2003). Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mahsun. (2007). Metode Penelitian Bahasa (Tahapan Strategi, Metode, dan Teknik). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Marcus, D. (2011). The Barren Woman of Psalms 113:9 and the Housewife: An Antiphrastic Dysphemism. Bravman Memorial Volume.

Pratama, R. Q. (2016). Disfemisme dalam Berita Kriminal pada Jateng Pos Edisi September-Desember 2015. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS.

Santoso, R. (2003). Semiotika Sosial: Pandangan terhadap Bahasa. Surabaya: Pustaka Eureka.

Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wacana Kebudayaan Secara Linguistik). Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Verhaar, J.W.M. (2008). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.