TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM “OBROLAN SEHAT MENTAL” ADJIE SANTOSOPUTRO
Sari
Penelitian tentang penggunaan bahasa oleh seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai praktisi kesehatan mental sampai saat ini belum banyak dilakukan. Berdasarkan celah tersebut, penelitian tentang tindak tutur direktif oleh para praktisi kesehatan mental dalam acara bincang “Obrolan Sehat Mental” ini perlu dilakukan. Pemilihan tindak tutur direktif sebagai objek kajian dilatarbelakangi oleh beragamnya subtindak tutur direktif yang muncul dalam acara bincang “Obrolan Sehat Mental” yang menjadi sumber data dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan realisasi tindak tutur direktif dalam “Obrolan Sehat Mental” menggunakan metode simak serta teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat sebagai metode dan teknik pemerolehan data, kemudian metode analisis kontekstual sebagai metode analisis data. Dalam penelitian ini, data yang diteliti adalah tuturan antara pembawa acara dan narasumber yang berprofesi sebagai praktisi kesehatan mental. Pada acara bincang ini, pembawa acara menyajikan topik permasalahan kesehatan mental, kemudian narasumber akan membahas topik tersebut melalui sudut pandang seorang pakar di bidangnya. Melalui penelitian ini, data yang diperoleh menunjukkan kebaruan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa dalam “Obrolan Sehat Mental” terdapat tindak tutur direktif meminta, menyarankan, bertanya, mengajak, melarang, mengizinkan, memperingatkan, dan berdoa.
Kata kunci: tindak tutur, tindak tutur direktif, Obrolan Sehat Mental
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Astiti, S. R. (2019). Tindak Tutur Direktif dan Strategi Kesantunan Dokter dalam Acara Ayo Hidup Sehat di TVOne. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Imu Budaya. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Austin, J. L. (1962). How to Do Things with Words: The William James Lectures delivered at Harvard University in 1955. Great Britain: Oxford University Press.
Kridalaksana, H. (2007). Bahasa Linguistik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. Lauder (Ed.), Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Puspitasari, R. D., Cahyono, B. E. H., & Winarsih, E. (2015). Maksim dalam Tindak Tutur antara Tenaga Medis dan Paramedis dengan Pasien di RSUD dr. Soedono Madiun. Jurnal Widyabastra, 3(2), 76-86.
Rahardi, R. K. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Searle, J. R., & Vanderveken, D. (1985). Foundations of Illocutionary Logic. Cambridge: Cambridge University Press.
Septiana, R. (2018). Tindak Tutur Direktif Dokter Anak sebagai Strategi Komunikasi dengan Pasien. Tesis (Tidak Dipublikasikan). Banda Aceh: Fakultas Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Subroto, E. D. (2007). Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Yule, G. (2014). Pragmatik (I. F. Wahyuni (ed.)). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.