KAJIAN ESTETIKA MELAYU KLASIK DALAM SYAIR IBADAT
Sari
Objek penelitian yang digunakan pada filologi adalah sebuah naskah, sedangkan yang menjadi objek kajiannya sering disebut dengan teks. Tujuan dari penelitian filologi itu sendiri agar dapat mengungkapkan kandungan isi yang terdapat dari naskah tersebut. Terdapat banyak naskah Melayu ditemukan yang membahas ajaran Islam. Salah satu naskah yang membahas tentang kepercayaan Islam adalah naskah Melayu yang berjudul Syair Ibadat (SI). Pembahasan yang ada dalam teks Syair Ibadat banyak mengandung pedoman hidup manusia agar dalam kehidupannya di dunia lebih mengenal Allah dan melaksanakan ibadah serta menjauhi maksiat. Hal ini sejalan dengan konsep khazanah sastra Melayu klasik yang diungkapkan oleh Braginsky, yaitu indah, berfaedah atau kamal, dan kesempurnaan jiwa. Penelitian terhadap Syair Ibadat memakai metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara menganalisis estetika Melayu Klasik yang terdapat pada Syair Ibadat. Berdasarkan analisis estetika Melayu klasik, penelitian ini menghasilkan 3 aspek fungsi, yaitu keindahan, faedah, dan juga kesempurnaan jiwa. Teks Syair Ibadat juga menjelaskan tentang 20 sifat Allah, yakni tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Selain itu, dalam teks Syair Ibadat juga menjelaskan nasihat pengajaran tentang tata cara bertobat dan beramal baik dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran yang lainnya adalah menjelaskan tuntutan kepada semua umat manusia agar selalu menuntut ilmu dan juga patuh kepada guru yang merupakan pengganti orangtua pada saat sedang menuntut ilmu.
Kata kunci: estetika Melayu Klasik, Syair Ibadat, 20 sifat Allah, nasihat pengajaran
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abbas, S. (2020). I’tiqad Ahlussunah Wal Jamaah. Pustaka Tarbiyah Baru.
Anonim. (1845). Syair Ibadat. BNF Gallica.
https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b10027422x/f8.image.
Baried, S. B. dkk. (1994). Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: BPPF, Seksi Filologi,
Fakultas Sastra, UGM.
Braginsky, V. I. (1998). Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu Dalam
Abad 7-19. INIS.
Djamaris, E. (1990). Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik. Proyek Penerbitan Buku
Sastra dan Daerah.
Fathurahman, O. (2010). Filologi dan Islam Indonesia. Puslitbang Lektur Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.
KBBI Online. (2020). Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Online. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud.
Roza, E. (2017). Akasara Arab-Melayu di Nusantara dan Sumbangsihnya dalam
Pengembangan Khazanah Intelektual. Jurnal Pendidikan Islam, 13(1), 28.
Sutopo, H. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Terapannya dalam
Penelitian. UNS Press.
Thobroni, M. (2008). Mukjizat dan Sedekah. Yogyakarta: Pustaka Marwa.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.