SITUASI PERNASKAHAN NASKAH SYAIR KUPU-KUPU
Sari
Penelitian ini menggunakan naskah Syair Kupu-Kupu sebagai objek penelitian. Naskah Syair KupuKupu merupakan salah satu naskah koleksi dari kolektor yang bernama Carl Schoemann. Naskah ini tersimpan di Staatsbibliothek zu Berlin dengan kode naskah Schoemann V 40. Syair Kupu-Kupu merupakan naskah jamak yang berjumlah tiga buah. Ketiganya tersimpan di tiga negara yang berbeda. Naskah ini diidentifikasikan sebagai naskah syair simbolik karena karakterisitik dari isi naskahnya berisi kisah romansa percintaan antara dua tokoh hewan yang hidup di dua alam yang berbeda. Penelitian ini menggunakan kajian kodikologi. Kajian tersebut digunakan untuk mendeskripsikan naskah Syair Kupu-Kupu dan mengetahui seluk-beluk dari naskah Syair Kupu-Kupu. Kajian kodikologi juga digunakan untuk menemukan pengarang dan titimangsa penulisan naskah Syair Kupu-Kupu yang tidak terdapat di dalam kolofon naskah. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif karena sumber data berupa kata, kalimat, dan gambar. Pada tahap awal, penelitian akan dilakukan dengan cara inventarisasi terhadap katalog-katalog naskah kemudian dilanjutkan dengan deskripsi naskah. Hasil analisis menunjukkan bahwa naskah Syair Kupu-Kupu termasuk naskah syair simbolik dan bukan bukan termasuk fabel karena tidak memiliki pesan moral yang terlihat jelas layaknya fabel dan terdapat banyak kata-kata kiasan di dalam teks Syair Kupu-Kupu.
Kata kunci: kodikologi; Syair Kupu-Kupu; syair simbolik
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Behrend, T.E. 1998. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional RI.
Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Djamaris, E. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV. Manasco.
Gallop, A.T. (1991). Malay Manuscript Art: The British Library Collection. The British Library
Journal, 17(2).
Hapsari, N.R. (2016). Pengembangan Buku Pengayaan Apresiasi Teks Fabel Bermuatan
Nilai-Nilai Karakter bagi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2),
-22.
Hidayat, R.S. (2018). Hakikat Ilmu Pengetahuan Budaya. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hinzler, H.I.R. (1986). Codices Manuscript: Catalogue of Balinese Manuscript. Leiden: Brill:
Leiden University Press.
Ilyas, H.F. (2011). Menyisik Sejarah Penulisan Manuskrip Lontaraq Suqkuna Wajo. AlQalam, 17(2), 288-294.
Koster, G.L. (2011). Mengembara di Taman-Taman yang Menggoda. Jakarta: KITLV.
Mu’jizah. (2000). Tiga Karya Penyalin Betawi Muhammad Bakir: Analisis Struktur dan Makna.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional.
Mulyaadi, S.W.R. (1994). Kodikologi Melayu di Indonesia. Jakarta: Fakultas Sastra, Universitas
Indonesia.
Rahmayani, T. (2019). Karakteristik Manuskrip Mushaf H. Abdul Ghaffar di Madura. Nun:
Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara, 3(2), 59-80.
Ricklefs, M. C. (1977). Indonesian Manuscripts in Great Britain. Oxford: Oxfor University Press.
Rohmana, J.A. (2018). Empat Manuskrip Alquran di Subang Jawa Barat (Studi Kodikologi
Manuskrip Alquran). Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 3(1), 1-16.
Sutopo, H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Terapannya dalam
Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Yahya, F. (2015). Magic and Divination in Malay Illustrated Manuscripts. Brill Publisher.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.