PENAMAAN RAMUAN KEMBANG DALAM KEPERCAYAAN MASYARAKAT KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO
Sari
Proses penamaan terhadap suatu hal atau benda sangat menarik untuk diteliti. Pemberian nama terhadap suatu objek tertentu tidak dapat terlepas dari latar belakang masyarakat pemilik serta peran bahasa di dalamnya. Penamaan ramuan dalam kepercayaan masyarakat di lingkungan Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo tercipta dari beberapa motif tertentu. Konsep penamaan terhadap ramuan tersebut didasarkan pada cara penggunaan ramuan, gejala atau penyakit yang ingin dihilangkan, fungsi ramuan, jumlah atau kelipatan, jenis komponen dalam ramuan, dan bentuk metaforis. Permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini adalah bagaimana bentuk penamaan ramuan dalam kepercayaan masyarakat Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif. Penyedian data tentang penamaan ramuan dalam kepercayaan masyarakat Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo ini dibuat dengan metode simak dan cakap. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik simak libat cakap. Bentuk penamaan di dalamnya dilihat dari bentuk kebahasaan dan motif penamaan dari orientasi masyarakat pemilik. Hasil analisis dari penelitian ini disimpulkan bahwa proses penamaan terhadap ramuan oleh masyarakat setempat sebagian besar termasuk dalam bentuk polimorfemis dan bermotif pada fungsi dari ramuan tersebut. Oleh karena itu, penamaan pada suatu ramuan cenderung disesuaikan dengan fungsi atau tujuan dari keberadaan ramuan tersebut.
Kata kunci: motif; penamaan; ramuanTeks Lengkap:
PDFReferensi
Baehaqie, I. (2017). Etnolinguistik Telaah Teoretis dan Praktis. Surakarta: Cakrawala Media.
Chaer, A. (2009). Psikolinguistik : Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.
Duranti, A. (2003). Linguistic Anthropology. Cambridge. Cambridge University Press.
Fallo, J. D. & Rokhman, F. (2016). Tuturan Ritual Natoni Adat Masyarakat Etnis Timor dalam Penyambutan Tamu di Sekolah. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 105-114.
Fuenzalida, I. S. (1949). Ethnolinguistics and The Study of Culture. American Anthropologist. 51, 446-456.
Herdiansyah, H. (2012). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Juhartiningrum, E. (2010). Istilah-istilah Jamu Tradisional Jawa di Kabupaten Sukoharjo (Suatu Kajian Etnolinguistik). Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Notosudirjo, S. (1981). Etimologi. Jakarta: Mutiara.
Ramlan, M. (1986). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Umam, K. (2019). Asal-Usul Nama Desa di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Nuansa Indonesia, 21(2), 183-199.
Wardoyo, C. & Sulaeman, A. (2017). Etnolinguistik pada Penamaan Nama-Nama Bangunan di Keraton Yogyakarta. Al-Tsaqafa, 14(1), 55-75.
Wedhawati, et.al. (2001). Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Jakarta: Pusat Bahasa.
Zoetmulder, P.J. & Poedjawijatna, I.R. (1961). Bahasa Parwa Tata bahasa Djawa Kuno I Bentuk Kata. Djakarta: Obor.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.