HIKAYAT DAMARWULAN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS SASTRA BANDINGAN

Mar’atus Syarifah

Sari

Damarwulan adalah salah satu tokoh populer di Jawa yang ceritanya sering diangkat dalam pertunjukan wayang krucil, Langendriya (sendratari perempuan), dan ketoprak. Damarwulan menceritakan tentang pertikaian antara kerajaan Majapahit dan Blambangan, di mana Damarwulan memperoleh kemenangan. Kepopuleran kisah Damarwulan membuat dongeng rakyat ini sudah beberapa kali ditayangkan dalam bentuk film. Hal tersebut menarik untuk diteliti karena kedua karya dibuat oleh orang yang berbeda dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda pula, tetapi kedua roman mempunyai kesamaan atau kesejajaran motif. Kesejajaran tersebut terletak pada ide cerita, yaitu mengenai kisah cinta antara laki-laki dan perempuan. Kesejajaran motif juga terdapat pada asal atau garis keturunan tokoh yang berasal dari kalangan bangsawan. Metode penyuntingan teks Hikayat Damarwulan menggunakan edisi standar. Hasil dari penyuntingan ditemukan 25 lakuna, 2 adisi, 12 subtitusi, dan 3 ditografi. Hikayat Damarwulan mempunyai struktur naratif biografis. Pola struktur naratif dalam Hikayat Damarwulan dan film Damar Wulan terdiri atas unit pembuka, unit tengah, dan unit penutup. Unit tengah adalah bagian yang memuat inti cerita. Unit tersebut menjadi bagian paling dominan dan terpenting. Perbedaan unsur naratif antara hikayat dan film disebabkan oleh faktor sosial, durasi, serta peristiwa yang tidak dapat divisualisasikan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Abas, L. (1994). Beberapa Aspek Penting dalam Kesusasteraan Bandingan dalam Kesusasteraan Bandingan Sebagai Satu Disiplin. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Abrams, M. H. (2009). A Glossary of Literary Terms. Ninth Edition. Boston: Wadsworth Cengage Learning.

Awang, H. (1994). Kesusasteraan Bandingan: Konsep dan Falsafah dalam Kesusasteraan Bandingan Sebagai Satu Disiplin. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Behrend, T. E. (1998). Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Ecole Francaise D‟Extreme Orient.

Chamamah-Soeratno, S. (1991). Hikayat Iskandar Zulkarnain. Jakarta: Balai Pustaka.

Damono, S. D. (2005). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Djamaris, E. (2002). Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV Manasco. Howard, J. H. (1966). Malay Manuscripts: a Bibliographical Guide. Kuala Lumpur: University of Malaya.

http://royalasiaticcollections.org/mm_raffles_11_1-hikayat-damar-bulan/ (Diakses pada 14 Mei 2018)

https://www.youtube.com/watch?v=Ertz_88VKTI (Di akses pada 25 Mei 2018).

Purwadi. (2010). The History Of Javanese Kings Sejarah Raja–Raja Jawa. Yogyakarta: Ragam Media.

Ricklefs, M. C. Dan Voorhove, P. (1977). Indonesian Manuscriptsin Great Britain, A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Languages in British Public Collections. Oxford: OUP.

Stallnecht, P. dan Frenz, H. (1971). Contemporary Literature: Method of Perspective. Carbondale & Edwardsville: Saouthem Illionis University Press. Sudardi, B. (2003). Penggarapan Naskah. Surakarta: Badan Penerbit Sastra Indonesia.

Sutaarga, A., dkk. (1972). Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Wellek, R. dan Warren, A. (1990). Teori Kesustraan. (Penerjemah, Melani Budianta. Jakarta: PT Gramedia.

Supadma. (2011). Langendriya dan Serat Damarwulan: Suatu Kajian Pendekatan Intertekstual. Jurnal Mudra, Vol 26 (1).

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.