ISTILAH-ISTILAH DALAM KESENIAN DONGKREK DI DESA MEJAYAN KABUPATEN MADIUN (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)

Galuh Kinanti

Sari

Permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah makna leksikal dan makna kultural berupa satuan lingual (kata dan frasa) istilah peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam tarian Dongkrek yang terdapat di Desa Mejayan Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsian makna istilah peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam tarian Dongkrek yang terdapat dalam Desa Mejayan Kecamaan Mejayan Kabupaten Madiun. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini di Desa Mejayan Kabupaten Madiun. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Data dalam penelitian ini berupa istilah-istilah yang terdapat dalam kesenian Dongkrek yang meliputi istilah-istilah peralatan yang digunakan, kostum, tata rias, serta gerakan yang terdapat dalam kesenian Dongkrek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik catat, dan teknik rekam. Selain metode simak digunakan pula metode cakap (teknik wawancara), teknik observasi partisipan dan metode etnografi. Klasifikasi data pada penelitian ini berdasarkan bentuk satuan lingual yaitu kata dan frasa. Analisis menggunakan metode padan dengan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dengan dikaitkan kelima sub jenis berdasarkan alat penentunya. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal.Hasil penelitian ini yaitu dalam penelitian istilahistilah dalam kesenian Dongkrek di Desa Mejayan Kabupaten Madiun ditemukan dua bentuk satuan lingual, yaitu kata dan frasa. Bentuk satuan lingual kata meliputi peralatan, kostum, gerakan dan sesajian yang berjumlah 21 istilah. Kemudian, bentuk satuan lingual berupa frasa meliputi peralatan, kostum, tata rias, gerakan, dan sesajian berjumlah 17 istilah. Di antara istilah-istilah dalam kesenian Dongkrek, peneliti juga menemukan adanya keterkaitan dengan konteks sosial budaya, dan sejarah yang berkembang di Desa Mejayan sehingga istilah-istilah tersebut mengandung nilai kultural masyarakat pemiliknya.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Abdullah, Wakit. 2013. Etnolinguistik: Teori, Metode, dan Aplikasinya. Surakarta: UNS Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi keempat.

Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.

Liliweri, Alo. 2014. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Nusa Media.

Poerwadarminta. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: Maatschappij Groningen.

Sibarani, Robert. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.