ISTILAH-ISTILAH DAN NILAI KULTURAL PERBATIKAN DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA
Sari
Kampoeng Batik Laweyan merupakan salah satu kampung batik yang ada di Surakarta, berkembang sejak tahun 1500-an pada masa pemerintahan Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) di Keraton Pajang. Oleh karena itu, kawasan ini menjadi penghasil batik tertua di Indonesia. Selain menjadi salah satu pusat penghasil batik, Kampoeng Batik Laweyan juga dikenal sebagai tempat wisata edukasi tentang batik yang masih kental dengan budaya batiknya sehingga memuat kearifan lokal. Penelitian ini memanfaatkan teori etnolinguistik. Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk mendeskripsikan istilah-istilah perbatikan berupa satuan lingual (kata dan frasa) dan (ii) untuk mendeskripsikan nilai kultural dari istilah-istilah perbatikan yang berkembang di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta. Sumber data pada penelitian ini meliputi sumber data primer dan sekunder, dengan data berupa satuan lingual yaitu kata dan frasa yang mengandung istilah-istilah perbatikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik catat, dan teknik rekam. Selain metode simak digunakan pula metode cakap (teknik wawancara), teknik observasi partisipan dan metode etnografi. Analisis menggunakan metode padan dengan teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dengan dikaitkan kelima sub jenis berdasarkan alat penentunya. Tahap selanjutnya yaitu dianalisis dengan analisis etnografis dan analisis interpretasi dalam metode etnografi. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya beberapa istilah-istilah yaitu berupa nama sapaan atau sebutan bagi keluarga juragan batik, alat, bahan, maupun proses yang digunakan dalam pembuatan batik.
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Abdullah, Wakit. 2013. Etnolinguistik: Teori, Metode, dan Aplikasinya.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Putra, Heddy Shri Ahimsa. 1997. “Etnolinguistik: Beberapa Bentuk Kajian” dalam Temu Ilmiah Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa.
Soedarmono. 2006. Mbok Mase Pengusaha Batik di Laweyan Solo Awal Abad 20.
Jakarta: Yayasan Warna-Warni Indonesia.
Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.