Wacana Humor dalam Meme Fenomena Alay di Twitter Tahun 2020-2022

Diah Pramudita, Istadiyantha Istadiyantha, Dwi Susanto

Abstract

Meme fenomena alay di Indonesia memiliki wacana humor yang mampu memproduksi realitas sosial serta memproduksi wacana lainnya. Fenomena alay di Indonesia terkonstruksi berdasarkan stereotype negatif. Alay disudutkan pada sifat nakal, norak, dan berlebihan namun pada faktanya fenomena alay ketika fenomena alay dijadikan sebagai meme, sifat-sifat tersebut justru berbalik. Saat wacana humor bekerja pada meme fenomena alay, maka seseorang yang merespon akan tertawa. Respon tersebut tidak hanya ditujukan untuk subjek memenya namun terdapat pengaruh dari wacana lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk menyatukan jejak wacana humor dalam membangun meme fenomena alay di twitter yang sepanjang tahun 2020-2022 meramaikan candaan di media sosial. Fokus utama tulisan ini adalah relasi kuasa wacana humor meme fenomena alay. Teori yang digunakan adalah teori analisis wacana kritis Michel Foucault secara genealogi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan teknik analisis data dilakukan secara interpretatif. Adapun sumber data yang digunakan berasal dari dua sumber, yaitu sumber data primer dan sekunder. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dirumuskan dua simpulan. Pertama, wacana humor berkuasa dalam mendisiplinkan etika manusia yang berasal dari ironi kehidupan. Kedua, efek wacana humor meme fenomena alay di Indonesia utamanya adalah wacana moralitas yang terdiri dari politik, media, dan agama.

Meme of alay phenomenon in Indonesia has a humorous discourse that can produce social reality and other discourse. Alay contructed based on negative stereotypes. They are cornered by naughty, tacky, and too much, but in fact when Alay phenomenon used as a meme, these traits are reversed. When humorous discourse works on then the responden will laugh. The respons is not only aimed at the subject but also influences from other discourses. This article aims to bring together traces of humorous discourse in building the meme of alay phenomenon on Twitter which 2020-2022 has anlivened jokes on social media. This article focus on power relations of humorous discourse of meme alay phenomenon. The theory are used by Michel Foucault’s critical discourse analysis theory genealogically. Qualitative research methode are used as resources methode and used an interpretative as data analysis techniques. The data sources used two sources consists of primary and secondary. Based on the research, can be concluded by two points. First, the discourse of humor has a power to disciplining human ethics which originates from the irony of life. Second, the effect of the humorous discourse is primarily a morality discourse, consists of politics, economy, and religion

Full Text:

PDF

References

Adlin, Alfathri. 2016. Michel Foucault: Kuasa/Pengetahuan, (Rezim) Kebenaran, Parrhesia. Jurnal Jaqfi, 1(1). https://doi.org/10.15575/jaqfi.v1i1.1694.

Bahasoan, A., Kotarumalos A. F., 2014. Praktek Relasi Wacana dan Kuasa Fucaultdian dalam Realias Multi Profesi di Indonesia. Jurnal Populis, 8(1), 13-22.

Candra, Arum. 2012. Meng-alay dalam Dunia Maya Disorder Bahasa dan Cyberspace. Jurnal Komunikator, 4(2), 92-103.

Dream.co.id. 2020. Viral di Medsos, Video Keke Bukan Boneka Hasilkan RP. 731 Juta. (diakses melalui . Pada tanggal 26 Juni 2023, pukul 21.16).

Fataya, Isna Ardyani. 2020. Building Imagination Through Political Parody: A Critical Discourse Analysis on Donald Trump in The President Show and Saturday Night Live’s The Presidential Debate. Jurnal Rubikon, 7(2), 83-98. https://doi.org/10.22146/rubikon.v7i2.62746.

Foucault, Michel. 1980. Power/Knowledge Selected Interviews and Other Writings 1972-1977. New York: The Harvester Press.

Foucault, Michel. 2006. History of Madness, terj. Jonathan Murphy dkk. Newyork: Routledge.

Foucault, Michel. 2012. Arkeologi Pengetahuan terj. Muzir. Jogjakarta: IRCiSoD.

Kompas.com. 2022. Citayam Fashion Week: Awalnya Tempat Rakyat Jelata, Kini “Diperebutkan” Orang Kaya. (diakses melalui . Pada tanggal tanggal 11 Januari 2023 pukul 12.56)

Kumparan.com. 2020. Makeup Pakai Balon, Video Awal yang Membuat Kekeyi Menjadi Viral. (diakses melalui . Pada tanggal 26 Juni 2023 pukul 20.43).

Liputan6.com. 2021. Piala AFF 2021. (diakses melalui . Diakses pada tanggal 27 Juni 2023 pukul 10.12).

Kurniawan, N., Gabriella, S. 2020. Personal Branding Sebagai Komodifikasi Konten Pada Akun Youtube Rahmawati Kekeyi Putri Cantika. Jurnal Intelektiva, 1(2). 27-45.

Lubis, Akhyar Yusuf. 2016. Postmodernisme Teori dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rahman, R., Hidayat, D. N., Alek, A. 2021. A Critical Discourse Analysis of Bintang Emon’s Humor Discourse Entitled ‘Ga Sengaja’. Englisia: Journal of Language, Education, and Humanities, 8(2), 94-105. https://doi.org/10.22373/ej.v8i2.8461.

Rohma, N, N. 2021. Concept of Form In the Film Dilan 1990. Jurnal Capture, 12(2). 117-131. https://doi.org/10.55153/capture.v12i2.2446.

Susanto, D., Wati, R. 2019. Wacana Romantisme Dalam Sejarah Sastra Indonesia Periode Kolonial Belanda (1900-1942). Jurnal Kembara, 5.(1), 40-52. https://doi.org/10.22219/kembara.v5i1.6376.

Temanmain.com. 2023. Biodata Lord Alul Seleb Tiktok Viral. (diakses melalui . Pada tanggal 27 Juni 2023 pukul 09.56).

Wahdiyati, Dini. 2012. Identitas Diri Remaja Alay (Studi Etnografi Komunikasi pada Kelompok Pertemanan Alay Ekstras Komunitas ST Setia). Jurnal KOMUNIKA, 9(3), 161-175.

Yudistira, A. W. 2014. Pemuda, Remaja, dan Alay: Dari Politik Revolusioner Menjadi Sekadar Gaya Hidup. (diakses melalui . Pada tanggal 15 November 2022 pukul 11.14).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.