Dampak Praktik Penggandaan Uang di Masyarakat
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak praktik penggandaan uang di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori kebudayaan Van Peursen berupa tahap mitis, tahap ontologis dan tahap fungsional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa berita mengenai penggandaan uang yang bersumber dari situs berita online. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan teknik baca catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi atau content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya pemikiran masyarakat di era modern tidak sepenuhnya ikut berkembang, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya kasus praktik penggandaan uang yang sudah memakan banyak korban sehingga praktek penggandaan uang memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat apalagi korban atau pengguna jasanya. Dalam pandangan Van Peursen, percaya pada hal-hal yang berada di tahap mitis dapat memiliki dampak negatif seperti pengabaian terhadap pemikiran rasional, keengganan terhadap perubahan dan inovasi, penghambatan pengetahuan ilmiah, kelemahan dalam pengambilan keputusan, dan pembatasan kebebasan dan pluralitas gagasan dalam masyarakat.
This study aims to examine the impact of the practice of multiplying money in Indonesia. This research uses Van Peursen's cultural theory in the forms of mythic stage, ontological stage and functional stage. This research is adescriptive qualitative research. The data in this study is in the form of news about doubling money sourced from online news sites. Data collection techniques using literature study and note-taking techniques. Data analysis in this study used content analysis or content analysis. The results of this study indicate that people's thinking in the modern era has not fully developed, this is evidenced by the many cases of the practice of doubling money which has claimed many victims so that the practice of doubling money has had an impact on people's lives, especially the victims or users of their services. In Van Peursen's view, believing in things that are at the mythic stage can have negative impacts such as neglecting rational thinking, aversion to change and innovation, inhibition of scientific knowledge, weakness in decision making, and restrictions on freedom and plurality of ideas in society.
Full Text:
PDFReferences
Sherliawati, Widya. (2014). Kepercayaan Masyarakat Terhadap Dukun: Studi Kasus Lingkungan 5 Kelurahan Yukum Jaya Kecamatan Terbanggi Besar abupaten Lampung Tengah. Skripsi. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Bengkulu.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Peursen, Van. (1976). Strategi Kebudayaan. Kasisius: Yogyakarta. Website berita https://www.jawapos.com/opini/01476295/menghentikan-kejahatan-berbasis-budaya.
https://kabar24.bisnis.com/read/20230404/16/1643620/deretan-kasus-penggandaan-uang-berujung-maut-ada-dosen-jadi-korban
https://www.kompas.tv/video/395869/polisi-beberkan-jenis-racun-yang-dipakai-dukun-slamet-tohari-ini-berakibat-sangat-fatal
https://www.detik.com/jateng/hukum-dan-kriminal/d-6598235/habisi-korbannya-wowon-cs-serial-killer-beli-30-racun-tikus
https://www.jawapos.com/metropolis/0188374/sindikat-penggandaan-uang-berkedok-ulama-dibekuk
https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01154578/modus-baru-penggandaan-uang-ada-ritual-khusus-pakai-kemenyan
https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/06/113000965/apa-itu-potasium-yang-digunakan-mbah-slamet-untuk-bunuh-korbannya-?page=all
Refbacks
- There are currently no refbacks.