PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PRODUK LOKAL PADA AIR LIMBAH TAHU TERHADAP KADAR DO DAN PERTUMBUHAN TANAMAN HIDROPONIK

Budi Utomo, Siti Qomariah, Ekshananda Novita Ningrum

Abstract

Industri kecil dan menengah di Indonesia makin meningkat. Salah satu industri yang berkembang adalah industri tahu. Industri tahu makin diminati karena tingginya permintaan tahu di pasar. Kedelai sebagai bahan baku merupakan sumber protein yang banyak diminati di Indonesia. Banyaknya industri tahu maka makin banyak pula limbah yang akan terbuang. Limbah tahu terbagi menjadi padat dan cair. Limbah padat yang berbentuk ampas biasanya diolah menjadi tempe gembus dan pakan ternak. Limbah cair yang dihasilkan masih terbuang sia-sia. Limbah tahu mengandung polutan yang jika dibuang langsung dapat mencemari air sungai.  Selain mengandung polutan air limbah tahu juga mengandung senyawa kimia seperti, N-Total, P2O5, dan K2O. Senyawa tersebut dibutuhkan tanaman untuk proses fisiologis dan metabolisme guna meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. Pengolahan air limbah tahu yang ditambah probiotik produk lokal yang berfungsi sebagai perombak kandungan organik maupun zat yang ada pada air limbah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar DO dan pengaruh probiotik produk lokal yang telah dicampur dengan air limbah tahu pada pertumbuhan tanaman hidroponik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni. Penelitian pertama dilakukan secara deskriptif yaitu menguji kadar pH dan Dyssolve Oxygen (DO) yang terkandung pada air limbah tahu, dan air limbah tahu yang dicampur probiotik dengan perbandingan 1:1. Kemudian tahap kedua menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tujuh perlakuan konsentrasi yaitu L0 atau kontrol yang menggunakan air murni, L1 hingga L2 perbandingan 1:1. Variasi konsentrasi yang dibuat yaitu 30%, 50%, dan 70% pada setiap perbandingannya. indikator yang diukur yaitu tinggi batang, jumlah daun, lebar daun, dan warna tanaman.

References

Syaifudin, Ahmad. 2016. Pemanfaatan Limbah Air Tahu Sebagai Tambahan Nutrisi Pertumbuhan Tanaman Sayur Bayam Merah (Amaranthus Gangeticus) Dengan Sistem Tanam Hidroponik Dan Sumbangsinya Terhadap Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Di Kelas VIII MTs/SMP. Umasugi, Aisin, Reiny A. Tumbol, Reni L. Kreckhoff, Henky Manoppo, Novie P.L. Pangemanan, and Elvi L. Ginting. 2018. “Penggunaan Bakteri Probiotik Untuk Pencegahan Infeksi Bakteri Streptococcus Agalactiae Pada Ikan Nila, Oreochromis Niloticus.” E-Journal BUDIDAYA PERAIRAN 6 (2): 39–44. https://doi.org/10.35800/bdp.6.2.2018.20556. Sutrisno, Aris, Evie Ratnasari, and Herlina Fitrihidajati. 2003. “Fermentasi Limbah Cair Tahu Menggunakan EM4 Sebagai Alternatif Nutrisi Hidroponik Dan Aplikasinya Pada Sawi Hijau ( Brassica Juncea Var . Tosakan ) Fermentation of Tofu Liquid Waste with EM4 as Hydroponics Nutrients Alternative and the Application in Gree.” Lentera Bio, 1–8. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio. Statistik, Badan Pusat. 2022. “Perusaan Industri Pengolahan.” Badan Pusat Statistik 2022. 2022. https://www.bps.go.id/subject/9/industri-besar-dan-sedang.html. Samsudin Winda, Makmur Selomo, Muh. Fajaruddin Natsir. 2018. “PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN PENAMBAHAN EFFEKTIVE MIKROORGANISME-4 (EM-4).” JURNAL NASIONAL ILMU KESEHATAN 1 No.2 (Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan-Oktober 2018): 3. https://journal.unhas.ac.id/index.php/jnik/article/view/5990. Rahmawati, L., L. Trianti, and Zuraidah. 2018. “Pengaruh Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.).” Prosiding Seminar Nasional Biotik 2018, 632–42.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.