PENGARUH SIRIP DIAGONAL PADA PELAT SETRIP SEBAGAI TULANGAN TARIK LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG (STUDI KASUS: BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN PELAT SETRIP DENGAN SIRIP DIAGONAL)

Muhammad Yani Bhayusukma, Achmad Basuki, Ahya Khairunissa Wibowo

Abstract

Pelat setrip merupakan material baja berbentuk potongan memanjang berpenampang persegi panjang, yang mana momen inersianya lebih besar daripada tulangan berpenampang lingkaran ketika besar luas penampangnya sama. Penelitian ini menggunakan pelat setrip sebagai alternatif pengganti baja tulangan ulir konvensional pada tulangan tarik longitudinal balok beton bertulang. Benda uji yang diamati berupa balok beton bertulang berdimensi 150 × 200 × 2400 mm dengan variasi tulangan tarik longitudinal pelat setrip 4 × 30 mm dengan sirip diagonal (PS.4.30.D) dan variasi baja ulir diameter 13 mm (BJTU.D13). Pengujian lentur balok dilakukan dengan metode third-point loading hingga balok mengalami kegagalan yang ditandai dengan lelehnya tulangan tarik longitudinal atau pecahnya beton pada regangan 0,003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter beban, regangan, dan lendutan pada benda uji BJTU.D13 nilainya lebih besar daripada PS.4.30.D. Pola retak pada kedua balok adalah retak lentur dan retak lentur geser yang merupakan perpanjangan dari retak lentur sebelumnya. Tipe keruntuhan pada kedua balok merupakan tipe keruntuhan lentur, di mana baja tulangan leleh sebelum beton pecah. Nilai indeks kapasitas lentur yang merupakan perbandingan dari momen lentur eksperimen dengan momen lentur teoritis pada PS.4.30.D nilainya lebih besar daripada BJTU.D13, sehingga dapat disimpulkan bahwa balok PS.4.30.D memiliki kinerja lentur yang lebih baik.

References

Antoni dan Nugraha P. (2007). Teknologi Beton. Penerbit Andi, Yogyakarta. Badan Standarisasi Nasional. (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder (SNI 1974:2011). BSN, Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. (2017). Cara Uji Tarik Logam (SNI 8389:2017). BSN, Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. (2019). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2019). BSN, Jakarta. EN 1998-1 (2004), Eurocode 8: Design of Structures for Earthquake Resistance – Part 1: General Rules, Seismic Actions and Rules for Buildings. European Committee for Standardization, Brussels. Dipohusodo, I. (1994). Struktur Beton Bertulang. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Imran, I., and Zulkifli E. (2019). Perencanaan Dasar Struktur Beton Bertulang. ITB Press, Bandung. Kiatmetha, S., Sujivorakul, C., Brajak Marshelius, T., & Wijitsombat, S. (2018). Factors Affecting on the Strengthening of Reinforced Concrete Beams Using Steel Plate. Mulyanto, R. A. (2020). Kinerja Kuat Geser Balok Beton Bertulang dengan Tulangan Sengkang Pelat Strip. Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Program Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Mulyono, T., (2003) Teknologi Beton. Penerbit Andi, Yogyakarta. Ramadhan, M. F. (2020). Studi Eksperimental Kinerja Geser Balok Beton Bertulang dengan Tulangan Geser Pelat Setrip Dan Tulangan Konvensional. Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Program Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Su-rakarta. Rizkiansyah, D. (2020). Pengaruh Sengkang Terhadap Kinerja Geser Balok Beton Bertulang dengan Tulangan Geser Plat Strip. Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Program Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Setiawan, A. (2016). Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847:2013. Erlangga, Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.