IDENTIFIKASI WASTE DALAM PENERAPAN LEAN CONSTRUCTION (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Tower X, Jakarta Pusat)

Setiono Setiono, Muji Rifai, Lintang Anggana Wibawa

Abstract

Indonesia sedang gencar melakukan berbagai macam pembangunan konstruksi. Namun, di balik berbagai manfaat yang ada, dunia konstruksi menyimpan banyak dampak negatif seperti waste yang membengkakkan biaya dan menyebabkan keterlambatan proyek. Maka, diterapkanlah manajemen Lean Construction untuk mengurangi waste dengan meningkatkan value. Waste dimaknai sebagai kehilangan akibat sebuah aktivitas yang menghasilkan biaya tetapi tidak menambah nilai produk. Untuk mencari variabel waste yang dominan terjadi pada proyek, dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan dihitung dengan menggunakan Metode Borda, kemudian dianalisis akar penyebabnya dengan metode The 5-Why’s. Hasil perhitungan menyatakan bahwa waste yang dominan terjadi adalah defect, inappropriate processing, serta waiting. Akar penyebab dari waste yang terjadi adalah karena tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan urutan yang tepat, sub-kon yang bekerja tidak disiplin, serta tidak adanya penegasan mengenai approval shop drawing kepada owner.

References

Adlin, R. A. (2016). Analisa waste material konstruksi dengan aplikasi metode lean construction (Studi kasus: Proyek pembangunan showroom auto 2000). Al-Moghany, S. S. (2006). Managing and minimizing construction waste in Gaza Strip. Alwi, S., Mohamed, S., & Hampson, K. (2002). Waste in the Indonesian construction projects. Proceedings of the 1st CIB-W107 International Conference-Creating a Sustainable Construction Industry in Developing Countries, 305–315. Forbes, L. H., & Ahmed, S. M. (2020). Foundations of lean construction. In Lean Project Delivery and Integrated Practices in Modern Construction (pp. 25–50). Routledge. Formoso, C. T., Isatto, E. L., & Hirota, E. H. (1999). Method for waste control in the building industry. Proceedings IGLC, 7, 325. Herliandre, A., & Suryani, F. (2018). Penerapan konstruksi ramping (Lean construction) pada pembangunan gedung di Bintaro. IKRA-ITH TEKNOLOGI: Jurnal Sains & Teknologi, 2(3), 34–41. Howell, G. A. (1999). What is lean construction-1999. Proceedings IGLC, 7, 1. Jucan, G. (2005). Root cause analysis for IT incidents investigation. Toronto, Ontario. Koskela, L. (1992). Application of the new production philosophy to construction (Vol. 72). Stanford university Stanford. Koskela, L., Howell, G., Ballard, G., & Tommelein, I. (2002). The foundations of lean construction. Design and Construction: Building in Value, 291, 211–226. Mudzakir, A. C., Setiawan, A., Wibowo, M. A., & Khasani, R. R. (2017). Evaluasi waste dan implementasi lean construction (Studi kasus: Proyek pembangunan gedung serbaguna taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang). Jurnal Karya Teknik Sipil, 6(2), 145–158. Ohno, T., & Bodek, N. (2019). Toyota production system: beyond large-scale production. Productivity press. Rawabdeh, I. A. (2005). A model for the assessment of waste in job shop environments. International Journal of Operations & Production Management. Susanti, A. R., & Suripto, S. (2021). Evaluasi Waste dan Implementasi Lean Construction Proyek Gedung Kampus X. JURNAL RIVET, 1(02), 65–72. Tamallo, M. G., & Nursin, A. (2020). Evaluasi non-physical waste dengan lean construction pada proyek gedung sanggala. Prokons: Jurnal Teknik Sipil, 14(2), 12–18.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.