Pengoptimalisasian Waktu dan Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung Asrama 5 Lantai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan di Sumatera Barat dengan Menggunakan Aplikasi Primavera P6
Abstract
Proyek Pembangunan Gedung Asrama 5 Lantai LPMP di Sumatera Barat, lembaga ini bertugas untuk melaksanakan penjaminan mutu, pengembangan model dan kemitraan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Gedung Asrama LPMP ini mempunyai luas lahan 1500 m2 yang terdiri dari 5 Lantai serta satu Roof Top yang mampu menampung 500 orang setiap harinya. Proyek Pembangunan Gedung Asrama 5 Lantai LPMP di Sumatera Barat membutuhkan biaya total sebanyak Rp 10.155.457.429,60, dan durasi total yaitu 145 Hari. Untuk itu, diperlukannya suatu program atau aplikasi perangkat lunak untuk membantu manusia dalam menyusun dan menghitung data-data proyek tersebut secara akurat dan cepat. Program Primavera Project Planner P6 merupakan salah satu aplikasi penjadwalan untuk menghitung serta mengoptimalisasikan proyek tersebut dari segi biaya dan waktu proyek sehingga didapatkan hasil yang seoptimal mungkin. Pengoptimalisasian proyek dihitung menggunakan metode Time Cost Trade Off dengan menambahkan jam kerja lembur dan menambahkan jumlah tenaga kerja pada pekerjaan kritis proyek. Setelah dihitung menggunakan metode tersebut, didapatkan data baru setelah di optimasi, dan dimasukkan kedalam Program Primavera Project Planner P6 untuk didapatkan total biaya dan durasi proyek setelah dioptimasi. Hasil yang didapatkan yaitu dengan menggunakan metode penambahan jam kerja lembur, total biaya dan durasi proyek menjadi Rp 10.354.117.835 dan 133 hari (selisih total biaya proyek dengan sebelum dilakukan pengoptimasian adalah Rp 198.660.406,13 dan selisih waktunya 12 hari). Sementara itu, dengan penambahan jumlah tenaga kerja, total biaya dan durasi proyek menjadi Rp 10.238.473.806,75 dan 124 Hari (selisih total biaya proyek dengan sebelum dilakukan pengoptimasian adalah Rp 83.016.377,15 dan selisih waktunya 21 hari). Dengan metode perhitungan pada 1 pekerjaan kritis saja, didapatkan bahwa durasi proyek berkurang sebanyak 3 hari dan biaya proyek berkurang sebanyak Rp 10.279.030,80. Maka dari itu, metode penambahan jam kerja lembur pada 1 pekerjaan kritis saja dinilai lebih efisien karena mempercepat proyek sebanyak 3 hari dan mengurangi biaya sebanyak Rp 10.279.030,80.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Widyo Kisworo, Rizky, 2016, “Analisis Percepatan Poryek Menggunakan Metode Time Cost Trade Off dengan Penambahan Jam Kerja Lembur dan Jumlah Alat”, Jurnal Teknik Sipil, Vol. 5 No. 3
Iriansel P.M, Loupatty, 2017, “Identifikasi Kendala Pengendalian Waktu Pada Proyek Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi. E-Skripsi Teknik Sipil Universitas Trisakti. Jakarta. Tony, 2015, “Manajemen Konstruksi”, E-Skripsi Teknik Sipil Universitas Atmajaya. Yogyakarta
Doni Probo Kusuma, 2016, “Pengendalian Biaya dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Hotel Dengan Menggunakan Primavera Project Planner P6”, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Saputro, Rois, 2015, “Analisa Percepatan dengan Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Pembangunan Hotel Ijen Padjajaran Malang”, Skripsi. Malang: Institut Teknologi Nasional Malang
Pemerintah Republik Indonesia, 2021, “PP No. 35 Tahun 2021, Pasal 23 dan Pasal 31”
Arvianto, Ricky, 2017, “Optimasi Biaya dan Waktu dengan Metode Time Cost Trade Off (TCTO)”, Jurnal Matriks Teknik Sipil, Vol. 5 No. 1
Amat Pawiro, Dadiyono, 2014, “Optimasi Biaya dan Waktu dalam Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang)”, Jurnal MKTS Universitas Diponegoro, Vol. 20 No. 2
Meiki Risa Anggriani Paridi, Priyo, Mandiyo, 2018, “Studi Optimasi Waktu dan dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR), Jurnal Semesta Teknika, Vol. 21, No. 1
Refbacks
- There are currently no refbacks.