STUDI PERBANDINGAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI JALAN DR RADJIMAN KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 DAN PERANGKAT LUNAK PTV VISTRO
Abstract
Pada tahun 2016, di Jalan Dr. Radjiman diberlakukan jalan satu arah. Kemudian pada tahun 2018, arus di Jalan Dr Radjiman berubah dari satu arah menjadi dua arah yang menyebabkan Dishub Solo menambah rambu-rambu untuk menginformasikan kepada pengguna jalan yaitu diperlukan rambu lalu lintas dan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) untuk mengatur perilaku kendaraan saat berada di persimpangan agar konflik-konflik yang terjadi bisa dihindari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang yaitu Simpang Bhayangkara (Jalan Dr Radjiman - Jalan Bhayangkara) dan Simpang Baron (Jalan Dr. Radjiman – Jalan Dr Wahidin serta Jalan Batik Keris) berdasarkan metode MKJI 1997 dengan skenario yang dibuat, membandingkan hasil panjang antrian dari hasil analisis metode MKJI 1997 dengan data lapangan, mengetahui kinerja simpang berdasarkan metode HCM 2010 (PTV Vistro) dengan skenario yang dibuat, serta membandingkan hasil panjang antrian dari hasil analisis metode HCM 2010 (PTV Vistro) dengan data lapangan.
Dari analisis metode MKJI 1997 kinerja simpang bersinyal dalam kondisi stabil untuk panjang antrian Skenario Gati 3 adalah skenario yang mendekati lapangan. Dalam HCM 2010 (PTV Vistro), kinerja simpang bersinyal dalam kondisi tidak stabil, untuk panjang antrian Skenario Gati 3 memiliki besaran nilai panjang antrian yang mendekati dengan data di lapangan. Tundaan dari MKJI 1997 dan PTV Vistro memiliki perbedaan yang signifikan.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.