EKSTRAKSI ASBUTON DENGAN METODE ASBUTON EMULSI MENGGUNAKAN EMULGATOR COCAMIDE DEA DITINJAU DARI KONSENTRASI H2O DAN WAKTU EKSTRAKSI

Indra Wijayanto, Djoko Sarwono, Agus Sumarsono

Abstract

Asbuton merupakan singkatan dari aspal Buton yang berasal dari Pulau Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Penggunaan asbuton tidak sesederhana atau semudah penggunaan aspal minyak karena asbuton merupakan suatu mineral mentah, sehingga untuk pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis berusaha meningkatkan prosentase bitumen asbuton dengan ekstraksi atau pemisahan asbuton menggunakan metode asbuton emulsi campuran dingin. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen di laboratorium. Bahan yang digunakan adalah asbuton butir tipe 5/20, cocamide DEA (Diethanolamine), HCl, kerosin, dan air RO. Campuran Phasa padat adalah asbuton butir dan kerosin yang dicampur menggunakan alat mixer selama 5 menit. Phasa cair terdiri dari cocamide DEA, air RO, dan HCl. Variabel air RO yang digunakan 48,75%, 49,38%, 50,00%, 50,60%, dan 51,19% dari berat total. Phasa padat dan Phasa cair dicampur kemudian diekstraksi, variable waktu ekstraksi yang digunakan 5, 10, 15, 20, dan 25 menit. Kemudian dilakukan pengujian kadar larutan bitumen, berat jenis dan kadar air RO. Hasil analisis, komposisi yang menghasilkan kadar larutan bitumen tertinggi adalah asbuton butir tipe 5/20 41,15%, kerosin 8,23%, air RO 49,38%, Cocamide DEA 0,62%, HCl 0,62%, terhadap berat total. Waktu ekstraksi maksimum 15 menit. Dari hubungan kadar larutan bitumen terhadap variasi kadar air RO dengan waktu ekstraksi 15 menit, didapatkan kadar air RO sebesar 49,55% menghasilkan kadar larutan bitumen 35,5%. Metode ekstraksi pada asbuton butir Tipe 5/20 dengan kadar bitumen 20% menghasilkan kadar larutan bitumen 35,5%.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.