EKSTRAKSI ASBUTON DENGAN METODE ASBUTON EMULSI MENGGUNAKAN EMULGATOR COCAMIDE DEA DITINJAU DARI KONSENTRASI KEROSIN DAN LAMA PENGADUKAN

Arif Nurrohman, Djoko Sarwono, Djumari Djumari

Abstract

Asbuton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton. Asbuton di Indonesia belum terlalu populer karena sulitnya pengolahan dan pemanfaatan dari asbuton itu sendiri. Berlimpahnya asbuton yang belum dimanfaatkan sehingga dibuatlah asbuton butir yang mempunyai tekstur yang lebih lembut. Asbuton butir saat ini belum banyak digunakan / kurang workable, dengan kadar aspal sekitar 10% sampai 25%.

Pemanfaatan lain dari asbuton yaitu pembuatan asbuton emulsi yang terdiri dari bahan-bahan asbuton butir tipe 5/20, Cocamide DEA, Asam Klorida (HCl), Kerosin,dan H2O. Phasa padat asbuton emulsi merupakan campuran asbuton butir dan kerosin yang dicampur dengan perbandingan tertentu menggunakan alat mixer, sedangkan phasa cair asbuton emulsi terdiri dari bahan pengemulsi, H2O, dan HCl. Variabel konsentrasi kerosin pada phase padat yang digunakan sebesar 7.17%, 7.76%, 8.33%, 8.90%, dan 9.46% dari berat campuran total asbuton emulsi. Phasa padat dan phasa cair asbuton emulsi dicampur dan kemudian diekstraksi, variable waktu mixing yang digunakan selama 5, 10, 15, 20, dan 25 menit.

Peningkatan kadar aspal dalam asbuton emulsi diperoleh presentase bitumen yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu mixing dan diketahui konsentrasi kerosin sebesar 9,46% dengan waktu mixing 25 menit, menghasilkan kadar bitumen tertinggi sebesar 50,33%.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.