PENGARUH PEMAKAIAN SERAT BAJA BAN BEKAS PADA BETON PRECAST AGREGAT DAUR ULANG TERHADAP KUAT TARIK BELAH dan MODULUS of RUPTURE

Rizaldi Gunawan, Firdaus Akbar, Annisa Kusumawati, Kusno Adi Sambowo

Abstract

Salah satu aplikasi penggunaan beton pracetak adalah Paving Block. Paving Block didesain mampu menahan beban orang berjalan. Oleh sebab itu faktor yang paling diperhatikan dalam pembuatan Paving Block adalah adalah mutu beton itu sendiri. Penggunaan beton secara besar-besaran menimbulkan permintaan akan batuan yang meningkat dan menimbulkan berkurangnya sumber daya alam. Sehingga penggunaan material daur ulang menjadi salah satu alternatif yang pantas diaplikasikan. Bahan tambah serat daur ulang saat ini banyak digunakan ke dalam campuran beton dengan berbagai tujuan salah satunya bisa menambah kekuatan beton. Untuk itu perlu adanya penelitian mengenai mengetahui hal tersebut. Dalam penelitian ini digunakan salah satu bahan tambah serat baja ban bekas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 64 buah. Sebanyak 32 buah untuk benda uji kuat tarik belah berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan variasi kadar serat baja ban bekas 0% (beton agregat daur ulang tanpa serat), 0,5%, 1%, 1,5%. Sebanyak 32 buah lagi untuk benda uji modulus of rupture berbentuk balok dengan ukuran 100x100x400 mm dengan variasi kadar serat baja ban bekas 0%, 15%, 20%, 25% yang di uji pada umur 7 dan 28, hari dengan fas sebesar 0.4. Masing-masing variasi berjumlah 4 benda uji. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serat (1 % dari volume) yang berasal dari serat baja ban bekas mampu menaikkan kuat tarik belah dan modulus of rupture nya. Terjadi peningkatan kuat tarik belah pada beton dengan campuran serat baja ban bekas 0,5% - 1,5% sebesar 1,4% - 27,2 %. Terjadi peningkatan modulus of rupture beton dengan campuran serat baja ban bekas 0,5% dan 1% sebesar 7,78% - 17,2% dibandingkan beton tanpa serat.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.