PREDIKSI NERACA AIR PERTANIAN DENGAN METODE MOCK PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG

Vicky Tri Jayanti Jayanti, Rintis Hadiani, Susilowati Susilowati

Abstract

Pengelolaan suatu DAS dan tata guna lahan yang tidak terpadu dan perencanaan yang kurang baik dapat menimbulkan dampak negatif diantaranya banjir dan kekeringan. Salah satu DAS yang memerlukan pengelolaan sumber daya air dan pengolahan lahan yang baik adalah DAS Keduang. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui prediksi data hujan pada kurun waktu 2012-2015, (2) Mengetahui debit ketersediaan air di petak sawah tadah hujan (Q80) pada kurun waktu prediksi 2012-2015, (3) Mengetahui neraca air pertanian di DAS Keduang yang befungsi untuk perbandingan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air di DAS Keduang. Tahapan penelitian yang dilaksanakan dengan pengumpulan data curah hujan dan data klimatologi pada tahun 2000-2011, peta topografi. Hasil hujan wilayah menggunakan metode polygon thiessen dan untuk hujan simulasi menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (JST) backpropagation dengan bantuan software Matlab. Hasil hujan simulasi digunakan untuk menghitung debit yang tersedia di petak sawah tadah hujan dan debit andalan yang ada di waduk dengan metode Mock serta untuk menghitung kebutuhan air irigasi. Nilai debit ketersediaan air di petak sawah tadah hujan (Q80) dihitung dengan metode basic month setelah sebelumnya diketahui besarnya debit yang tersedia. Selanjutnya dibuat neraca air dari hasil debit yang tersedia dengan kebutuhan air irigasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal bulan basah terjadi pada bulan Desember dan debit ketersediaan air di petak sawah tadah hujan (Q80) paling tinggi adalah pada bulan Desember 2 minggu pertama yaitu sebesar 3,57 m3/detik. Berdasarkan rencana pola tanam padi-padi-palawija (kacang tanah) dan grafik neraca air DAS Keduang mengalami surplus pada bulan September I dan November II, sedangkan pada bulan lainnya terjadi defisit air. Untuk mengurangi defisit air yang terjadi di DAS Keduang maka rencana pola tanam dirubah menjadi padi-palawija (jagung)-palawija (jagung). Pada grafik neraca air dengan rencana pola tanam padi-palawija (jagung)-palawija (jagung) menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan pada neraca air di DAS Keduang. Surplus air terjadi pada bulan Agustus II, September I, Oktober II sampai dengan Februari II, sedangkan defisit air terjadi pada bulan Maret I sampai dengan Agustus II, serta bulan September II dan Oktober I.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.